Daerah

Kekuatan Dahsyat di Balik Bacaan Istighfar

Sen, 17 Februari 2020 | 10:30 WIB

Kekuatan Dahsyat di Balik Bacaan Istighfar

Ilustrasi (NU Online)

Pringsewu, NU Online
Suatu hari sahabat Ali bin Abi Thalib didatangi oleh beberapa orang yang menyampaikan keluh kesah permasalahan kehidupan mereka. Ada yang mengeluh daerahnya belum turun hujan, ada yang belum punya keturunan, dan ada yang mengeluh karena usahanya selalu bangkrut.
 
Merekapun bertanya kepada Sahabat Ali apa yang harus mereka lakukan dan doa apa yang harus dipanjatkan agar Allah Swt membuka simpul-simpul kesusahan hidup mereka. Dengan tenang Sahabat Ali menjawab dengan satu doa yang pendek namun bisa mengeluarkan mereka dari kesusahan yakni perbanyak istighfar.
 
Inilah sekilas kisah yang dipaparkan Wakil Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung KH Hambali untuk mengingatkan bagaimana dahsyatnya istighfar atas izin Allah Swt. Istighfar mampu mengatasi berbagai macam permasalahan hidup.
 
Hal ini juga sudah jelas dikisahkan dalam Al-Qur'an dalam surat Nuh ayat 10-12 saat Nabi Nuh AS berdoa memohon turunnya hujan yang artinya: ”Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya, Dia adalah Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sugai”.
 
Ia mengingatkan bahwa dosa bisa menghalangi sampainya doa seorang hamba kepada sang Pencipta. Oleh karenanya, dengan bacaan istighfar yang memiliki makna mohon pengampunan menunjukkan permintaan  banyaknya dosa yang minta untuk diampuni oleh Allah.
 
"Majelis-majelis zikir yang di dalamnya membaca bacaan-bacaan untuk membersihkan diri seperti istighfar menjadi sangat penting untuk diterimanya doa kita," katanya saat hadir di Majelis dzikir At Tibyan di Pringsewu, Lampung, Ahad (16/2).
 
Ketua Umum MUI Kabupaten Pringsewu ini pun mengingatkan bahwa rasul dalam haditsnya juga sudah mengingatkan bahwa majelis zikir menjadi majelis yang dicintai Allah.
 
“Dunia itu terlaknat, dan terlaknat juga apa-apa yang ada di dalamnya kecuali orang-orang yang berilmu atau orang yang belajar, dan dzikrullah juga yang semisalnya," jelasnya mengutip hadits Nabi Muhammad Saw.
 
Faedah lain dari majelis zikir juga lanjutnya adalah semakin kuatnya ikatan batin dengan sesama Muslim sehingga kedamaian dan kesejukan mampu tercipta dalam sebuah lingkungan masyarakat. Akan berbeda ketika intensitas berkumpulnya warga lingkungan dalam sebuah daerah sangat kurang, maka ketidakpedulian terhadap sesama semakin hilang.
 
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin