Daerah

Keluhan Supir Mikrolet dan Bajaj karena Wabah Covid-19

NU Online  ·  Rabu, 20 Mei 2020 | 14:15 WIB

Keluhan Supir Mikrolet dan Bajaj karena Wabah Covid-19

Fatayat NU Jakpus memberikan takjil kepada penumpang angkot. (Foto: Farhan Maksudi)

Jakarta, NU Online
Koordinator pembagian bantuan takjil Fatayat NU Jakarta Pusat, Ani Yuliani menceritakan saat pembaikan takjil ada seorang supir mikrolet yang merasa terharu dan bahagia. 
 
"Seharian bapak itu hanya dapat beberapa penumpang, sehingga pemasukan pun berkurang," kata Ani. 
 
Menurut Ani, pada kegiatan pembagian takjil tersebut yang berlangsung Ahad (17/5), selain supir mikrolet, pengemudi ojek online dan bajaj pun mengeluhkan hal yang sama.
 
"Sebagai dampak wabah virus ini, banyak yang nganggur dan sulit untuk makan. Semoga takjil dari Fatayat NU ini dapat membantu kami," tutur Ani menirukan kata-kata para supir bajaj tersebut.
 
Pembagian takjil dilakukan sebagai kepedulian PCNU Kota Jakarta Pusat kepada warga kurang mampu terdampak Covid-19 dan membantu pengguna jalan raya yang sedang berpuasa. Oleh PCNU Jakarta Pusat, pembagian ratusan takjil dijadwalkan satu pekan sekali setiap hari Ahad. Pada Ahad (17/5) sebanyak 500 takjil dibagikan di sekitar Sawah Besar, Jakarta Pusat. 

Ani Yuliani juga mengatakan Fatayat NU Jakpus berkomitmen membantu masyarakat kurang mampu, karena ini program sosial kemanusiaan sebagai bentuk kepedulian
 
"Agenda pembagian takjil sudah kami lakukan sejak minggu awal bulan Ramadhan," tambah Ani. 
 
Ketua Fatayat NU Jakpus ini menjelaskan program pembagian takjil ini  sudah dibagikan di berbagai tempat yang berbeda. "Sebelumnya kita bagikan di kecamatan Tanah Abang dan Kemayoran, sekarang di Sawah Besar," terangnya. 

Ketua PCNU Jakpus Gus Syaifuddin mengatakan seluruh kegiatan badan otonom (banom) NU kita dukung dan apresiasi penuh, terlebih kegiatan sosial kemanusiaan yang menyapa masyarakat seperti ini.
 
"PCNU Jakarta Pusat berharap semua banom dan lembaga turun untuk aktif membantu masyarakat, dalam suasana wabah seperti ini kepedulian sangat diperlukan," katanya. 
 
Gus Syaifuddin menambahkan perilaku sosial gotong royong itu menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Karena itu pihaknya mengajak kepada warga NU di mana pun berada, khususnya warga NU di Jakarta Pusat untuk menggelorakan gotong royong dengan menyisihkan sebagian harta yang dimiliki.
 
"Untuk membantu tim medis, keluarga yang terisolasi, dan warga yang terkena dampak wabah ini. Dan mari kita terus jaga kesehatan diri dan keluarga," katanya.
 
Kontributor: Farhan Maksudi
Editor: Kendi Setiawan

Â