Daerah HUT KE-74 RI

Kenalkan Budaya Lokal Cara Tumbuhkan Cinta Tanah Air

Ahad, 25 Agustus 2019 | 03:00 WIB

Kenalkan Budaya Lokal Cara Tumbuhkan Cinta Tanah Air

LP Ma'arif Lamonngan, Jatim gelar pawai Karnaval, kenalkan hasil pertanian

Lamongan, NU Online
Ratusan siswa-siswi dan civitas yang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) Lamongan, Jawa Timur melakukan karnaval dalam rangka merayakan HUT ke-74 kemerdekaan Republik Indonesia.
 
Peserta karnaval diberangkatkan dan dipandu oleh Pimpinan LP Ma`arif NU Desa Dadapan, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur,  Adib Subiyakto.
 
Para peserta terdiri dari siswa-siswi jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak, Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Aliyah (MA). "Ada sekitar 6.000 peserta yang terlibat dalam acara kali ini," jelasnya, Jumat (24/8).
 
Menurutnya, peran lembaga pendidikan sangat penting di dalam mengawal mencerdaskan bangsa, serta mengisi kemerdekaan yang telah diraih oleh seluruh bangsa Indonesia. Maka pada peringatan ulang tahun ini penting untuk menjaga berkomitmen dan meneguhkan dalam peran mengisi kemerdekaan.
 
"Jangan sampai generasi saat ini lupa kepada para pahlawan yang telah berjuang memerdekakan Indonesia. Untuk mengingat itu, kita biarkan mereka mengekspresikan dalam karya masing-masing. Ada yang bergaya polisi, pakaian adat, tentara, budayawan, dai dan pengusaha," tambahnya.
 
Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nidhomut Tholibin Ainur Rofiq menambahkan, pendidikan cinta tanah air harus ditumbuhkan sejak dini, karena tantangan masa depan generasi milenial saat ini lebih berat.
 
Oleh karenanya, pihaknya mengusung kreasi dengan mengangkat dan melestarikan budaya kearifan lokal yang menjadikan kebanggaan Kabupaten Lamongan. Di antaranya ada Yak Yuk Lamongan dengan berbusana pakaian adat khas Lamongan.
 
"Mengenalkan budaya lokal awal dari menumbuhkan kecintaan peserta didik pada bangsa dan negara. Dewasa ini banyak hal yang mengarahkan pada perusakan persatuan bangsa," ujar Rofiq.
 
Baginya, lembaga pendidikan harus bertanggungjawab dalam mencetak generasi penerus dengan cerdas terampil dan mandiri sekaligus cinta tanah air. Hal ini guna mengisi kemerdekaan dengan tetap berpedoman pada nilai sejarah perjuangan para pahlawan masa silam. 
 
"Demi melangkah pada kemajuan mendatang dengan diimbangi sumber daya manusia yang unggul, sesuai dengan kaidah dan tradisi NU "Al-Muhafadlotu qadimis shalih wal Ahdhu bil Jadidil Ashlah," tegasnya.
 
Plt Kepala Madrasah Aliyah (MA) Ma'arif 04, Nisfiyah Mahtuhah menegaskan bahwa generasi muda ke depan harus dipersiapkan untuk bisa menghadapi segala tantangan dan perkembangan teknologi pada segala bidang.
 
Dengan begitu, diharapkan mampu memanfaatkan segala kesempatan yang ada terutama pada bidang peningkatan taraf hidup yang sejahtera. Khususnya bisa membangun Lamongan yang masyarakatnya agraris.
 
"Merdeka itu bila generasi muda bisa mengabdi untuk masyarakat. Semisal menaikkan hasil pertanian jagung, sayuran, cabe, dan kacang-kacangan lewat penerapan teknologi tepat guna yang efesien," tandas alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.
 
Kontributor: Syarif Abdurrahman 
Editor: Muiz