Brebes, NU Online
Kepala Desa Kebonagung, Kecamatan Jatibarang, Brebes, Jawa Timur, Agustomo membentuk grup marawis sebagai alat menyiarkan agama Islam. Lewat kesenian ini diharapkan bisa menuntun generasi di desanya makin berkreasi yang positif. Grup tersebut diluncurkan berbarengan dengan Peringatan Tahun Baru Hijriyan 1438 di mushola desa Ahad (16/10) malam.
Agustono menjelaskan, grup marawis yang beranggotakan 20 remaja tersebut diberi nama Hubbul Wathon. Artinya makna cinta tanah air. Grup ini sudah lama berlatih dan sudah ditampilkan pada berbagai pengajian. “Untuk memantapkan dan menyiarkan grup ini, kami launching,” kata Kepala Desa disambut dengan tepuk tangan hadirin.
Kades berharap, grup ini agar lebih eksis dan lestari harus terus mengikuti berbagai macam festival, baik di tingkat kecamatan ataupun kabupaten. “Mengenai biaya transportasi akan saya tanggung, jangan kuatir,” paparnya.
Hubbul Wathon kini siap mengisi acara di berbagai acara. Untuk lebih memantapkan kemampuan, diadakan latihan rutin setiap malam Jumat. Latihan sekaligus pengajian bergilir di rumah anggota grup.
Peringatan Muharram yang merupakan agenda tahunan desa tersebut, diisi juga pawai ta'aruf pada Ahad siang yang diikuti para siswa SD, MI, Madin dan anggota Muslimat NU dan Fatayat NU mengelilingi desa dengan iringan drum band dan marawis.
Sebelum pengajian digelar, diberikan kepada 20 anak yatim dan 80 kaum dhuafa. Pengajian hikmah Muharram diisi KH Dahudin dari Desa Kupu Kecamatan Wanasari Brebes.
Dalam taushiyahnya, kiai yang mantan Camat Songgom itu berpesan agar anak yatim jangan sampai ditinggalkan. Kebiasaan menyantuni anak yatim, akan lebih afdol bila dilaksanakan setiap hari tanpa memandang bulan.
“Akan mulia hidup seseorang bila dirumahnya ada anak yatim yang diopeni sebagai bagian keluarganya sendiri,” ucapnya. (wasdiun/abdullah alawi)