Daerah

Kepala Kemenag Ini Masih Istikamah Merawat Jamiyah 

Sen, 16 September 2019 | 01:00 WIB

Kepala Kemenag Ini Masih Istikamah Merawat Jamiyah 

H Bahri Supardi bersama istri. (Foto: NU Online/pribadi)

Sidoarjo, NU Online
Nama H Bahri Supardi mungkin tidak asing lagi di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Propinsi Jawa Timur terutama di kalangan Nahdliyin di Sidoarjo. 
 
Pada Jumat (5/7), mantan aktivis Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Sedati, Sidoarjo tersebut resmi dilantik sebagai Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sampang. 
 
Sehari setelah serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Kemenag Sampang, mantan Kasi Kesiswaan bidang Pendma Kemenag Jatim tersebut menggelar silaturahim dengan tokoh ulama baik dari unsur NU dan ormas Islam lain di ruang kerjanya. 
 
Acara tersebut dihadiri sejumlah ulama dan tokoh organisasi Islam di Sampang, antara lain Ketua MUI, KH Buchori Ma’sum, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama, Ketua Muslimat NU dan sejumlah tokoh di Sampang. 
 
Dalam sambutannya, H Pardi, sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa dirinya punya tugas untuk melayani umat dan sebagai corong pemerintah untuk memperteguh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sudah final dan menjaganya dari gangguan apapun.
 
“Maka kami meminta bimbingan dan nasihat dari para kiai dan ibu nyai. Kami tetap takdim kepada ulama dan akan terus bersama ulama untuk merajut kerukunan bersama, menjaga NKRI serta bersama-sama membimbing umat dalam berbangsa dan bernegara,” kata dosen IAI Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo tersebut.
 
Selain mempererat hubungan dengan para ulama, Kepala Kemenag kelahiran Tuban, 28 Juli 1969 ini juga menjalin kerja sama dengan semua unsur pemerintah, Forkopimka, organisasi, lembaga, badan dan beberapa dinas terkait. Hal tersebut agar semua program dan visi misi sebagai pelayan umat dapat bersinergi dan berkelanjutan. 
 
Salah satu kegiatan yang mampu menciptakan sejarah di Kemenag Sampang adalah penyembelihan hewan kurban hasil kerja sama dengan Bank Jatim yang datang menawarkan diri. 
 
Ageda yang baru saja dilaksanakan dua pekan lalu adalah mengawal Perda Madrasah Diniyah untuk mempelajari aturan dasar Perbub dan Perda di Kabupaten Pasuruan supaya bisa memberikan maslahah di Kabupaten Sampang.  
 
Dalam waktu berselang diluncurkan yang didahului penandatanganan kerja sama program 10.000 kartu identitas anak di Pendopo Kabupaten Sampang. 
 
“Hal tersebut untuk pelayanan terpadu dan pemberian hak konstitusional warga negara demi Sampang hebat bermartabat,” ujar pejabat kemenag yang telah dilantik sebagai Pengurus Majelis Pembimbing Pramuka Cabang Kabupaten Sampang 2019-2024 ini. 
 
 
Merawat Jamiyah dan Jamaah
H Bahri Supardi juga punya agenda istikamah memberikan pengajian bagi sejumlah ibu setiap Rabu malam. Kegiatan dipusatkan di Sedati, Sidoarjo, kediamannya.
 
Sebelumnya disampaikannya bahwa tidak pernah terpikir dalam benaknya bisa menjabat sebagai kepala kemenag. “Cita-cita saya hanya ingin menjadi seorang guru,” ungkapnya. 
 
Adapun pengalaman di dunia pendidikan adalah sebagai guru dan kepala  MI swasta di Sedati, Sidoarjo, kemudian diangkat sebagai PNS pada tahun 2000 dan ditempat sebagai guru PAI di SDN Puspo dan Tosari Pasuruan hingga tahun 2003 yang kemudian dimutasi di MI Negeri Bulusari Gempol. 
 
Selang beberapa tahun menjadi Wakil Kepala Kesiswaan, lalu diangkat sebagai Kepala MIN periode 2007-2012. Tepat sepulang ibadah haji, suami dari Indah Novita ini langsung dilantik sebagai Kepala MTsN Prigen Pasuruan selama 2 tahun. 
 
Dirasa punya gebrakan dan prestasi, akhirnya pada tahun 2015 diamanahi sebagai Kepala MTsN Bangil yang hanya berjalan 1,5 tahun hingga akhirnya dipromosikan sebagai Kasi Kesiswaan Bidang Pendma Kanwil Kemenag Jatim hingga Juli 2019. 
 
Bapak empat anak yang sedang menempuh program S3 Ilmu Administrasi Publik di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya ini memang punya rutinitas yakni mengaji Al-Qur’an usai shalat Subuh dan Ashar baik di rumah maupun kantor. 
 
Karirnya yang terus cemerlang juga ditopang dalam menjalankan tugas selalu mengutamakan kedisiplinan, keikhlasan dan istikamah dalam mengabdi. Sesibuk apapaun dalam bekerja, harus tetap menjaga hubungan baik dengan sanak keluarga, sahabat , teman dan organisasi yang mampu mengantarkannya menjadi orang nomor satu di Kemenag Sampang. 
 
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan aktif di Nahdlatul Ulama, baik di kepengurusan Pengurus Ranting maupun Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama yang tetap membutuhkan dirinya sebagai ketua dan jajaran syuriyah.
 
Hal tersebut terus dilakukan  dalam melaksanakan program sosial keumatan secara istiqamah, kontinu dan berkelanjutan. 
 
“Meski saat ini saya jauh dari rumah, tapi program dan kegiatan NU harus tetap jalan dan tidak akan menutup komunikasi dengan para pengurus NU lainnya,” tandas Ketua Pengurus Ranting NU Pabean, Sedati ini. 
 
 
Pewarta: Mila
Editor: Ibnu Nawawi