Daerah

Ketua NU Kabupaten Pekalongan Sebut Pungut Sampah Gerakan Mulia

Sen, 7 Oktober 2019 | 11:00 WIB

Ketua NU Kabupaten Pekalongan Sebut Pungut Sampah Gerakan Mulia

Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan sedang potong tumpeng. (Foto: NU Online/Abdul Muiz)

Pekalongan, NU Online
Permasalahan pada kawasan perkotaan sangatlah kompleks. Selain permasalahan padat penduduk dan kumuh, persoalan sampah yang dihasilkan rumah tangga juga menjadi problem yang harus dicarikan jalan keluarnya. 
 
Sampah rumah tangga ini sangat tergantung dengan tersedianya tempat pembuangan sampah di berbagai daerah di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Termasuk Kecamatan Buaran, khususnya Simbang Wetan. 
 
Melihat kondisi seperti ini, Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Simbang Wetan berinisiatif untuk membentuk Relawan Anti Sampah (Raisa) yang pada Ahad (6/10) genap memasuki tahun ketiga atau berumur 3 tahun. 
 
Sebagai tanda syukur atas kegiatan tim relawan anti sampah, Ansor Simbag Wetan, Kecamatan Buaran menggelar acara tasyakuran Raisa. Kegiatan ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Pekalongan, KH Muslikh Hudlori di Masjid Jami' Simbang Wetan.
 
Dalam sambutannya, KH Muslikh Hudlori menyampaikan bahwa khairunnas anfauhum linnas, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain. Mengurus sampah merupakan hal baik dan harus terus dipertahankan.
 
"Mengurus sampah merupakan gerakan mulia dan harus terus dipertahankan karena sangat jarang ada yang mau. Ini merupakan wujud nyata dari khairunnan anfauhum linnas, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya," ungkapnya. 
 
Kiai Muslikh berharap, apa yang telah dilakukan Ansor Simbang Wetan bisa dikembangkan di tempat lain. Karena sampah bisa bernilai ekonomi jika dikelola dengan baik.
 
"Saya minta hal yang baik ini bisa ditularkan ke Ansor-ansor yang lain, agar persoalan sampah bisa segera diatasi," sarannya.
 
Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Buaran Muhammad Munir menyampaikan dukungan sepenuhnya terhadap Raisa ini. Karena problem sampah rumah tangga harus ada yang mengurus, selain petugas kebersihan yang jumlahnya terbatas. 
 
"Saya mendukung sepenuhnya program Relawan Anti Sampah atau Raisa ini. Karena problem sampah rumah tangga harus ada yang mengurus selain petugas kebersihan yang jumlahnya terbatas," ungkapnya.
 
Dalam pandangannya, sangat minimnya tempat pembuangan salah satu problem sampah, sementara di wilayah Buaran cukup banyak sampah yang dihasilkan dari rumah tangga. 
 
“Alhamdulillah beberapa waktu yang lalu dari hasil keresahan kami ini menemui titik terang setelah berkoordinasi dengan kecamatan dan kepala desa," ucapnya. 
Menurutnya, dalam waktu dekat akan segera dibangun tempat pembuangan sampah sementara. 
 
“Lokasinya di wilayah Buaran dengan program pemerintah kotaku," imbuhnya.
 
Selain pemotongan tumpeng, kegiatan juga diisi dibagikan doorprize untuk masyarakat dengan hadiah utama sepeda Jepang. Hal ini merupakan wujud tanda terima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada Raisa.
 
Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Ibnu Nawawi