Daerah

Ketua PCNU Pamekasan: Kilapkan Pelita Hati Kita!

Sen, 23 Maret 2020 | 15:00 WIB

Ketua PCNU Pamekasan: Kilapkan Pelita Hati Kita!

Ketua PCNU Pamekasan, KH Taufik Hasyim. (Foto: NU Online/Hairul Anam)

Pamekasan, NU Online

Persoalan hati kerap terabaikan oleh manusia masa kini. Padahal, ia merupakan pangkal kebaikan. Ketika hati terasah maksimal, maka secara otomatis kebajikan bakal terasah juga.

 

Demikian ditegaskan Ketua PCNU Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, KH Taufik Hasyim, saat ditemui di pesantrennya, Senin (23/3). Dalam kesempatan itu, Kiai Taufik mengetengahkan pentingnya manusia mengkilapkan pelita hati.

 

Katanya, Aladin dapat memanggil jin dengan menggosok lampu ajaib. Mungkin lampu dapat mewakili hati, yang berisikan percikan ilahiah.

 

"Ketika hati manusia terjaga, maka ia menjadi pembimbing dan sahabat yang jauh lebih berguna daripada jin manapun," urainya.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Sumber Anom, Palengaan, Kabupaten Pamekasan tersebut menegaskan, dalam mengkilapkan hati, manusia bisa memulainya dengan memperhatikan dan mengatur nafas; lakukanlah secara perlahan-lahan dan berirama.

 

Diterangkan, saat bernafas, sebutlah Allah di dalam hati pada tiap tarikan dan hembusan nafas. Rasakanlah secara perlahan menyentuh dan menghentak-hentak lubuk hati terdalam.

 

"Teruskanlah latihan tersebut sampai menjadi alamiah dan tanpa ada ketegangan jiwa. Selanjutnya, lihatlah ke dalam hati dan rasakan pengaruhnya berteduh di sana. Mungkin saja terdapat kecemasan duniawi terhadap kehidupan sehari-hari. Rasakan dan lepaskan seluruh perasaan ini dengan sentuhan lembut nafas terhadap hati," urainya.

 

Bersamaan dengan itu, ingatan dan perasaan yang lebih mendalam mungkin menampakkan diri. Manusia mungkin saja berhadapan dengan penolakan, rasa kasihan terhadap diri sendiri, rasa takut, ataupun rasa marah.

 

"Apa pun yang muncul, amatilah secara langsung, dan sinarilah dengan cahaya kepekaan. Lanjutkan tindakan sentuhan nafas," tukasnya.

 

Latihan mengkilapkan hati, ditengahkan oleh Kiai Taufik di tengah imbauan untuk stay at home menyikapi mewabahnya virus Corona. Keberadaan di rumah, jangan sampai terbuang sia-sia. Tapi, harus dimaksimalkan mengasah hati guna menajamkan kecerdasan spiritualitas diri.

 

"Kita mesti selalu berdoa untuk kebaikan diri, keluarga, bangsa, dan umat Islam secara menyeluruh. Semoga wabah ini cepat berlalu," ujarnya.

 

Selain dikenal dalam masalah sufistiknya, Kiai Taufik selama ini juga dikenal aktivis sosial yang sangat peduli terhadap sesama, utamanya kepada sesama Nahdliyin. Dalam kepemimpiannya, NU di Kabupaten Pamekasan berkembang pesat. Bahkan, ranting-ranting NU hidup hingga ke pelosok desa.

 

"Semoga kita selalu istikamah menajamkan hati pada Allah dan selalu setia berbuat baik terhadap sesama," katanya.

 

Kiai Taufik berpesan, umat Islam harus teguh berpegang pada spirit keagamaan Nabi Muhammad SAW. Terutama berkenaan dengan spirit dakwah: jangan sampai mengkafirkan sesama muslim.

 

"Kita hidup, salah satunya dalam rangka mengislam orang kafir. Bukan mengkafirkan orang Islam. Kebajikan mesti selalu kita tebar dengan berpijak pada Islam Ahlussunnah wal Jama'ah an-Nahdliyah," tukasnya.

 

Kontributor: Hairul Anam

Editor: Aryudi AR