Daerah JIHAD PAGI

Khusyuknya Shalat Tercermin dari Keagungan Akhlak

Ahad, 14 Agustus 2016 | 13:30 WIB

Pringsewu, NU Online
Jika ditanya seberapa khusyuk kita ketika melakukan shalat maka jawabannya tidak bisa dilihat secara lahiriahnya saja. Adakalanya orang yang terlihat khusyuk namun sebenarnya hati dan pikirannya tidak sesuai dengan apa yang dilakukannya. Dan adakalanya orang yang tidak tampak khusyuk namun pada dasarnya ia sangat meresapi shalat yang dilakukannya.

"Kalau belum seimbang antara hati, ucapan dan perbuatan maka ia memiliki iman yang lemah dalam memaknai tauhid," kata KH Sujadi di depan jamaah Ngaji Ahad Pagi atau Jihad Pagi di Gedung PCNU Pringsewu, Ahad (14/8).

Bupati Pringsewu ini mengatakan bahwa kekhusyukan seseorang dalam shalat biasanya bisa dilihat dari gerak-geriknya dalam kehidupan sehari-hari. "Orang yang khusyuk shalat selalu menjaga ketawadukan dan keagungan akhlaknya," terangnya.

Sementara terkait dengan kehidupan sehari-hari, sekarang ini banyak muncul gejala di mana tidak ada kesesuaian antara apa yang ada di hatinya dengan apa yang dilakukannya. Menurutnya, banyak sekarang orang mengedepankan tampilan fisik, contohnya dengan pakaian yang terlihat sholeh namun tidak berkesuaian dengan hatinya.

Hal ini senada dengan apa yang disampaikan Rais Syuriyah MWCNU Kecamatan Banyumas Kiai Humaidi yang juga menjadi pemateri pada kegiatan rutin selama 1 jam dari jam 06.00 sampai dengan jam 07.00 ini. Menurutnya, khusyuk adalah perbuatan hati yang dapat dilatih. Ia mencontohkannya dengan melatih diri mengucapkan kalimat tauhid diiringi keyakinan di dalam hati bahwa tiada tuhan selain Allah.

"Mari seimbangkan hati, lisan dan perilaku kita. Mudah-mudahan Allah akan menghindarkan kita dari golongan orang yang tidak khusyuk dan melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Mahbib)