Kiai Kampung dan Pemuda di Jombang Nyatakan Sikap Antiradikalisme
Rab, 21 Oktober 2015 | 22:02 WIB
Jombang, NU Online
Kalangan kiai kampung dan pemuda di Jombang siap terjun mencegah perkembangan radikalisme teroris dan ISIS. Mereka sepakat bahwa radikalisme teroris mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.
<>
"Kita sudah sepakat bahwa ideologi radikalisme tidak boleh berkembang di Indonesia. Karenanya kita siap untuk terus menyampaikan bahaya paham Islam radikal di masyarakat," ujar pengasuh pesantren Babussaalam Mojoagung KH Salmanudin usai dialog Radikalisme Teroris dan ISIS bertentangan dengan nilai nilai Aswaja dan Pancasila yang digelar BNPT bersama DPP Sarbumusi di aula pesantren Mambaul Ma'aarif, Denanyar, Jombang, Rabu (21/10).
Hadir sebagai narasumber Sekretaris PWNU Jawa Timur Dr Ahmad Muzakky, Deputi II Bidang Peninadakan BNPT Mayjen Pol Arief Dharmawan, serta Mantan Anggota Jaringan Teroris Abdurrahman Ayub bersama anggota DPR RI Fathan Djoenaidi.
Gus Salman menambahkan, untuk mencegah perkembangan paham radikalisme teroris, pihaknya juga telah menyampaikan kepada seluruh pengurus LP Ma'arif di berbagai tingkatan untuk ikut mewaspadai.
"Lembaga pendidikan yang tergabung dalam LP Ma'arif bersama pengajarnya juga bergerak melakukan pembinaan serta pengawasan di daerah masing masing, mereka secara periodik melaporkan perkembangan setiap ada paham yang terindikasi menyimpang di masyarakat," imbuh Ketua LP Ma'arif Jombang ini.
Sementara Prof Dr Ahmad Muzakky menyatakan, gerakan ideologi radikalisme teroris dan ISIS perlu mendapat pengawasan semua pihak. Pasalnya gerakan ini kini telah merambah hampir semua daerah Jawa Timur.
"Terutama di kawasan pantura, dan kesenjangan ekonomi serta ideologi menjadi pemicu mereka ikut paham radikal dan ISIS ini," ungkapnya seraya menyebut beberapa daerah yang rawan di antaranya Surabaya, Malang, Madura dan juga Magetan.
Pemerintah harus memberikan sentuhan program pembangunan dan terutama ekonomi agar masyarakatnya tidak tergoda dengan janji-janji dan bergabung dengan ISIS dan paham Radikal ini.
"Kalau jamaah NU mungkin tidak tergoda, namun warga lain yang ekonomi lemah ini sangat rawan untuk bergabung. Apalagi mendapat iming-iming ekonomi," imbuh Muzakky. (Muslim Abdurrahman/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Hasil Sidang Sengketa Pilpres 2024: Seluruh Permohonan Anies-Muhaimin Ditolak MK
2
Ini Profil Delapan Hakim MK yang Putuskan Sengketa Pilpres 2024
3
Apa Itu Dissenting Opinion dan Siapa Saja Hakim yang Pernah Melakukannya?
4
Sidang Putusan MK, Berikut Petitum Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud
5
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Hadapi Yordania di Piala Asia U-23 2024
6
Usai Gowes 90 KM, Rombongan GP Ansor Ziarah Makam Mama Cibogo di Cibarusah
Terkini
Lihat Semua