Daerah

Kunjungi Al-Aqobah, Pesantren dan Pemerintah Demak Belajar Manajemen Lembaga

Rab, 23 Oktober 2019 | 00:30 WIB

Kunjungi Al-Aqobah, Pesantren dan Pemerintah Demak Belajar Manajemen Lembaga

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Aqobah, KH Ahmad Junaidi Hidayat (kiri) menerima kunjungan pesantren dan Pemerintah Demak. (Foto: NU Online/Syarif Abdurrahman)

Jombang, NU Online 
Para pengasuh pondok pesantren yang ada di Kabupaten Demak beserta pemerintah setempat melakukan studi banding ke Pondok Pesantren Al-Aqobah Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
 
Kegiatan ini diikuti oleh 180 orang yang terdiri dari ulama, pengasuh pesantren dan camat se-Kabupaten Demak. Rombongan ini disambut oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Aqobah, KH Ahmad Junaidi Hidayat.
 
"Kunjungan saudara kita dari Demak ini untuk mengetahui manajemen pesantren dan sekolah yang baik serta unggul," katanya, Selasa (22/10).
 
Dipilihnya Al-Aqobah karena Pondok Pesantren Al-Aqobah Jombang dianggap mempunyai visi dan misi serta inovasi pendidikan yang integratif. Pesantren Al-Aqobah dipandang mampu memadukan pendidikan pola salafi dan modern
 
"Beberapa program unggulan di Aqobah adalah joyful learning, metode amtsilati, bilingual kitab kuning, tahfidzul Qur'an dan hadits, serta berbagai kegiatan yang berpusat pada siswa sebagai active learner," jelas alumni Pesantren Tebuireng ini.
 
Menurutnya di era modern ini pola manajemen pesantren haruslah independen, selalu berinovasi dan tidak terlalu terikat oleh peraturan pemerintah agar bisa luwes dalam mengambil kebijakan.
 
Visi Al-Aqobah adalah mencetak generasi Nahdaltul Ulama (NU) yang unggul dalam kajian kitab kuning, pandai dalam keilmuan pesantren, serta mempunyai ilmu umum yang sama baiknya dengan ilmu agama Islam.
 
"Tadi kita sudah tampilkan beberapa santri yang sedang mendalami Al-Qur’an dan kitab kuning. Dengan amsilati mereka bisa baca kitab kuning dalam waktu cepat," tambahnya.
 
Dalam praktiknya, santri Aqobah dibimbing untuk menghafal setiap hari minimal lima ayat dan satu hadits. Untuk setoran Al-Qur’an dilakukan setiap habis magrib. Sedangkan kajian kitab kuning dilaksakan setiap setelah shalat ashar dan subuh.
 
"Kita bagi dua asrama, ada asrama pendalaman kitab kuning dan asrama khusus Al-Qur’an serta hadits," ujar Kiai Junaidi.
 
Setelah dari Pondok Pesantren Al-Aqobah, rombongan dari Demak ini melanjutkan ziarah ke makam Gus Dur, KH M Hasyim Asyari di Pesantren Tebuireng. Sebelum ziarah, rombongan disuguhi makan khas Jombang.
 
"Saat ini kita sedang bangun perpustakaan dan pusat kajian hadits. Dan rombongan dari Demak tadi juga cukup puas dengan program kita. Semoga bisa membuat mereka terinspirasi," tandasnya.
 
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin