Daerah

LPBI NU DKI Maknai Hari Santri dengan Peningkatan Kepedulian

Kam, 24 Oktober 2019 | 13:30 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU M Wahib Emha mengatakan, hari santri nasional adalah bentuk pengakuan negara atas eksistensi santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI. Tugas santri saat ini menjaga NKRI dan mengisi dengan aktivitas yang bermanfaat bagi umat, dan peduli akan persoalan yang dihadapi mereka.

Demikian disampaikan Wahib sebagai pelaksana kegiatan upacara di halaman PWNU DKI Jakarta, Selasa (22/10) pagi.

“Santri adalah identitas khas ala NU. Relawan kebencanaan LPBI NU DKI Jakarta disebut Santri Siaga Bencana,” kata Wahib.

Ia menambahkan, upacara di halaman PWNU DKI Jakarta merupakan baru pertama kali dilaksanakan selama penetapan hari santri nasional. Semua yang terlibat dalam kegiatan menggunakan kain sarung sebagai pakaian khas santri.

“Menjadi santri adalah anugerah dan kita bangga dengan Nahdlatul Ulama yang telah menginisiasi lahirnya hari santri. Maka sejatinya peringatan hari santri juga dilaksanakan di  kantor NU agar tidak terpisahkan antara santri dan NU,” kata M Wahib Emha yang juga alumnus pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta.

LPBI NU DKI Jakarta melaksanakan berbagai kegiatan, salah satunya upacara pengibaran bendera merah putih di halaman kantor PWNU DKI Jakarta yang diikuti oleh perwakilan lembaga, badan otonom (Banom) serta pengurus NU lainnya.

Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta KH Taufik Damas sebagai inspektur upacara dalam amanatnya menyampaikan, pihaknya bersyukur dan berterima kasih kepada para ulama, syuhada pahlawan serta kaum santri yang telah mengorbankan jiwa, raga harta dan benda untuk melawan penjajah dan mempertahankan negara Indonesia.

“Adanya hari santri nasional mengingat kepada kita atas perjuangan ulama dan santri, serta betapa cintanya ulama dan santri Nahdlatul Ulama kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Kiai Taufik Damas.
 
 
Penulis: Alhafiz Kurniawan
Editor: Muchlishon