Daerah

Masjid Azzahrotun Wonocatur Kembali Berwajah NU

Kam, 11 September 2014 | 05:03 WIB

Bantul, NU Online
Masjid Azzahrotun di timur jalan ringroad desa Wonocatur, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta kini memakmurkan lagi tradisi NU. Masjid ini Azzahrotun melayani pendidikan agama berhaluan NU bagi anak-anak . Selain itu, tradisi sholawatan sebelum iqomah dihidupkan kembali di masjid ini.
<>
Masjid ini pernah menjadi arena perebutan pengaruh antara NU dan Muhammadiyah pada April 2014. Mereka mengangkat persoalan sholawatan atau pujian terhadap Nabi Muhammad SAW sebelum iqomah.

Pengurus masjid ini karena suasana semakin panas akhirnya mengadakan musyawarah untuk jalan keluar bersama. Keputusannya mendorong semua pihak untuk saling menghargai pandangan masing-masing.

Pada Juni 2014 kepengurusan masjid berganti. H Sukendi yang beramalan NU sejak itu diamanahkan untuk mengelola masjid. Bersama Nahdlatul Tilmiid yang terbentuk pada Mei 2014, H Sukendi memakmurkan Azzahrotun.

Ketua Nahdlatul Tilmiid Sholikul Hadi bersama pemuda setempat meluncurkan Taman Pendidikan Al-Quran, Rabu (10/9) dengan tiga hari waktu pembelajaran dalam sepekan, Senin, Rabu, dan Jumat.

“Masjid adalah rumah Allah SWT. Siapa saja yang memakmurkan masjid, niscaya dia tidak akan pernah takut dan merasa susah," kata Sholikul Hadi.

Kita mempunyai santri sebanyak 26 anak. Sementara ustadznya berjumlah 8 orang yang beberapa di antara mereka ialah pengurus NU Yogyakarta.

Semoga kami berada dalam lindungan Allah dan doa para ulama NU, ucap Sholikul Hadi beserta anggota Nahdlatul Tilmiid lainnya. (Ahmad Syaefudin/Alhafiz K)