Daerah

Masrizal Bawa Ansor Kota Pariaman Fokus Pengkaderan dan Konsolidasi

Ahad, 8 Desember 2019 | 16:00 WIB

Masrizal Bawa Ansor Kota Pariaman Fokus Pengkaderan dan Konsolidasi

Konferancab GP Ansor Kota Pariaman, Sumatera Barat memilih Masrizal sebagai ketua. (Foto: NU Online/Armaidi Tanjung)

Pariaman, NU Online
Konferensi Cabang (Konfercab) ke-III Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Pariaman, Sumatera Barat akhirnya memilih aklamasi Masrizal sebagai Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kota Pariaman empat tahun ke depan. Masrizal dipilih pada Konfercab Ansor Kota Pariaman yang berlangsung Sabtu (7/12) di sekretariat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pariaman.
 
Usai terpilih Ketua PC GP Ansor Kota Pariaman, Masrizal menyebutkan, agenda yang mendesak adalah konsolidasi organisasi untuk menggerakkan Ansor di Kota Pariaman. Walaupun kader banyak, namun bila tidak terakomodir dan merasa tidak terlibat dalam kegiatan ke-Ansoran, tentu ada kemungkinan masalah. Untuk itu, dirinya akan fokus pada konsilidasi organisasi.
 
"Proses kaderisasi Ansor Kota Pariaman memang harus dipercepat. Pemantapan kaderisasi dalam peningkatan militansi organisasi sangat dibutuhkan. Adanya stigma kurang baik dari masyarakat terhadap Ansor karena kekeliruan yang diperoleh melalui informasi di media sosial. Kita upayakan merubah stigma tersebut dengan lebih baik," kata Masrizal.
 
Masrizal sendiri sebelumnya adalah Ketua Umum PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman (2016-2017), Ketua PK PMII STIE Sumbar 2015-2016, Wakil Ketua BEM STIE Sumbar 2014-2015.  
 
Sementara Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Sumatera Barat Rahmat Tuanku Sulaiman pada pembukaan Konfercab menegaskan bahwa ada tugas berat yang harus dilalui Ansor ke depan. Yakni meningkatkan kesolidan antarpemgurus Ansor. Hal ini menurutnya tidak lepas dari fokus kegiatan pengkaderan dan konsolidasi organisasi.
 
"Tugas berat pengurus PC GP Ansor Kota Pariaman ke depan adalah merapatkan barisan di tengah-tengah masyarakat dalam menghadapi tantangan kehidupan global. Tantangan global tersebut juga termasuk tantangan terhadap masuknya pemikiran dan pemahaman keagamaan yang tidak sesuai dengan kehidupan beragama selama ini di tengah masyarakat," kata kandidat doktor Universitas Bengkulu ini.
 
Dikatakan Rahmat, pesatnya era informasi dan digitalisasi yang menerpa kehidupan masyarakat juga memberikan dampak terhadap menipisnya pemahaman keagamaan di tengah masyarakat. Terutama di kalangan generasi muda yang semakin tergantung dengan era informasi dan digitalisasi. Untuk itu, kader Ansor diminta untuk mampu menjawab tantangan global yang menimbulkan menipisnya pemahaman keagamaan tersebut. 
 
"Sebagai organisasi berbasis agama Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, kehadiran Ansor hendaknya mampu menjawab keresahan generasi muda tersebut," kata Rahmat.
 
Terkait pemilihan pengurus PC GP Ansor Kota Pariaman, Rahmat menyebutkan, dengan hanya empat PAC (kecamatan) Ansor di Kota Pariaman hendaknya dilakukan dengan musyawarah mufakat. Jangan ada ribut-ribut atau kubu-kubuan.
 
Kontributor: Armaidi Tanjung
Editor: Syamsul Arifin