Daerah

Masyarakat Ekonomi Syariah Ajak Bangun Kawasan Tertinggal di Bangkalan

Sen, 13 Januari 2020 | 13:00 WIB

Masyarakat Ekonomi Syariah Ajak Bangun Kawasan Tertinggal di Bangkalan

Pengurus MES Bangkalan usai menggelar rapat kerja. (Foto: NU Online/panitia)

Bangkalan, NU Online
Pembangun yang digalakkan di negeri ini harusnya dapat dirasakan secara merasa oleh masyarakat. Apalagi sejumlah dana yang digelontorkan ke beberapa desa hendaknya memberikan pengaruh positif bagi kawasan setempat. Ketimpangan pembangunan dan ekonomi sudah saatnya diakhiri dengan peran serta berbagai kalangan.
 
Semangat itulah yang mengemuka dari rapat kerja yang digelar Masyarakat Ekonomi Syariah atau MES Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Senin (13/1). 
 
Dalam sambutannya, Ketua Umum MES Bangkalan, Luthfi Riadi mengemukakan bahwa berbagai kalangan harus tampil untuk mengawal pembangunan fisik dan sumber daya manusia hingga alam bagi kesejahteraan warga.
 
Secara khusus, alumnus pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut menyebutkan bahwa ada sejumlah kecamatan di Bangkalan yang masuk kategori tertinggal.
 
“Karena itu, pada kesempatan kali ini MES hendaknya hadir dengan mengajak beberapa kampus di Bangkalan untuk terlibat dalam menangani masalah ini,” katanya.
 
Pria yang pernah nyantri di pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo itu menyebutkan ada dua kecamatan yang secara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sangat rendah.
 
“Yakni Konang dan Kokop, sehingga sangat diharap keterlibatan kampus-kampus Bangkalan membenahi hal ini,” tegasnya.
 
Gus Luthfi, sapaan akrabnya menjelaskan terkait bagaimana skema dan mekanisme yang dapat dilakukan agar kampus yang ada di Bangkalan bisa berkontribusi untuk mengentas ketertinggalan dua kematan itu. 
 
“Skemanya dapat dilakukan dengan mengajak civitas akademika untuk bisa melakukan pendampingan sekaligus memastikan program dapat dilakukan secara tuntas,” ungkapnya. 
 
Apalagi kampus yang ada di Bangkalan lumayan banyak, sehingga keberadaannya dapat diharapkan memberikan warna baru dalam upaya memastikan hal tersebut. 
 
“Sehingga kampus yang ada benar-benar bisa memberikan sumbangsih yang nyata terutama dalam membawa perubahan yang posiotif di dua kecamatan yang tertinggal tersebut,” urainya.
 
Seluruh pengurus MES Bangkalan hadir di acara ini, serta beberapa pengurus inti. Seperti Lora Alan Suud Ma'adi, Ersya Farabi, Nur Hakim, Mu'tadi dan pengurus  sejumlah departemen.
 
Turut bergabung pula pada rapat kerja MES Bangkalan yakni pengurus FOSSEI Jawa Timur dan Komsat Madura.
 
 
Kontributor: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR