Daerah

Melihat Tradisi Menulis Ayat Qur'an di Pintu saat Berangkat Haji

Sen, 5 Juni 2023 | 08:00 WIB

Melihat Tradisi Menulis Ayat Qur'an di Pintu saat Berangkat Haji

Salah satu tradisi saat pemberangkatan jamaah haji di Pringsewu, Lampung, jamaah haji menuliskan ayat Al-Qur’an di pintu, Senin (5/6/2023). (Foto: NU Online/Faizin)

Pringsewu, NU Online
Ada kebiasaan unik yang dilakukan jamaah haji di Dusun Pengaleman, Kresnomulyo, Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu, Lampung saat akan berangkat haji. Sebelum pergi meninggalkan rumah dan kampung halaman, jamaah menuliskan sebuah ayat Al-Qur'an surat Al-Qashash ayat 85. 


Ayat tersebut memiliki arti: Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan engkau (Muhammad) untuk (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur'an, benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali. Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang berada dalam kesesatan yang nyata". 


Menurut salah satu jamaah, Kiai Wildani, tradisi tersebut merupakan ijazah dari Pengasuh Pesantren Lirboyo Jawa Timur KH Abdul Karim saat seseorang akan pergi dari rumah untuk waktu yang lama. Termasuk saat pergi ke Tanah Suci Makkah menjalankan ibadah Haji. 


"Ini adalah ikhtiar doa agar kita senantiasa diberikan keselamatan dalam perjalanan dan bisa kembali lagi dengan selamat," ungkap Kiai Wildan yang pergi berhaji tahun ini bersama istrinya Nyai Muniroutun Shofa pada Senin (5/6/2023). 


Kedua jamaah ini menuliskan ayat ini di pintu rumah bagian depan sambil diiringi shalawat dan talbiyah oleh masyarakat yang berkumpul di depan rumahnya. Tradisi ini dilakukan pagi hari setelah shalat shubuh berjamaah di Masjid Miftahul Huda dusu setempat. 


Sebelumnya, sejak dini hari pukul 4 pagi, di halaman masjid tersebut, masyarakat sudah berkumpul untuk prosesi pemberangkatan. Tidak seperti pergi ke daerah-daerah lain yang tak ada acara khusus, pergi ke Makkah untuk berhaji menjadi acara spesial bagi masyarakat di sekitar masjid itu. 


Diawali dengan sambutan beberapa tokoh masyarakat dan keluarga, acara tersebut berlangsung dengan khidmat. Suara adzan memecah keheningan pagi itu menandai langkah kaki pertama berangkat ke Tanah Suci. Dari kediaman mereka yang tepat berada satu halaman dengan masjid. 


Seketika jamaah langsung berduyun-duyun untuk bersalaman dan menyampaikan doa. Sebagian ada yang membisikkan permintaan doa dari tanah air bagi hajat mereka. Suasana nampak khidmah saat rombongan bergerak dengan kendaraan menuju titik lokasi keberangkatan jamaah haji Pringsewu. 


Kiai Wildan kemudian bergabung bersama jamaah lain dari Kabupaten Pringsewu yang masuk dalam kloter 12 Lampung atau 38 secara nasional. Di pagi harinya, mereka dilepas secara resmi oleh Bupati Pringsewu di Kantor Pemda Pringsewu kemudian menuju Asrama Rajabasa Bandarlampung. 


Asrama Rajabasa merupakan titik transit bagi seluruh jamaah dari Lampung. Di sini, jamaah melakukan registrasi dan aktivitas lainnya seperti penyerahan SPMA, pembagian living cost, pembagian gelang dan nomor kamar, penyerahan paspor dari imigrasi , pembagian nomor seat penerbangan dan pembagian obat-obatan. 


Kemudian jamaah masuk ke kamar asrama dan tahapan terakhir adalah proses pemeriksaan menggunakan X Ray sebelum jamaah di berangkatkan menuju Bandara Raden Inten Branti dan berangkat ke Tanah Suci dari Jakarta. 


Berdasarkan data dari Kementerian Agama, Jamaah haji kloter pertama Pringsewu masuk di gelombang pertama. Mereka menuju ke Madinah untuk melaksanakan Sunah Arbain. Jamaah dari Pringsewu berjumlah 386 jamaah dengan 2 petugas daerah dan 5 petugas kloter. 


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin