Daerah

Mendung Tebal Jadi Penyebab Hilal Gagal Terlihat di Jombang​​​​​​​

Rab, 22 Maret 2023 | 18:55 WIB

Mendung Tebal Jadi Penyebab Hilal Gagal Terlihat di Jombang​​​​​​​

Tim perukyat tengah melakukan rukyatul hilal di Masjid Jami Denanyar Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang, Rabu (22/03/2023). (Foto: istimewa)

Jombang, NU Online

Tim rukyatul hilal Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Kementerian Agama Kabupaten Jombang tidak berhasil melihat hilal dari titik Masjid Jami Denanyar Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang, Rabu (22/03/2023).


"Matahari tenggelam 17.30 WIB, sudah tidak terlihat matahari lagi karena mendung. Rukyatul hilal mulai 17.42 WIB hingga 18.05 WIB. Semua peserta tidak ada yang melihat bulan," kata Pengurus Cabang Lajnah Falakiyah Jombang Moh Mujayun. 


Sementara itu, menurut tim rukyatul hilal Ustadz Luthfi Fuadi, penyebab gagalnya melihat bulan di Jombang dikarenakan terhalang oleh mendung yang cukup tebal. Dari seluruh tim yang diturunkan, tidak ada satupun yang berhasil melihat bulan.


"Ketebalan mendung di ufuk sekitar empat derajat. Sangat tidak mungkin terlihat, rukyatul hilal di Mambaul Ma'arif Denanyar dinyatakan tidak terlihat. Karena tertutup mendung," jelasnya.


Dikatakan, secara kalkulasi seharusnya bulan bisa terlihat dari Kabupaten Jombang. Dikarenakan tinggi hilal mencapai 7 derajat, 54 menit. Di atas batas minimal dalam rukyatul hilal.


"Seharusnya kelihatan secara hitungan, hanya saja kita tidak berhasil melihatnya," imbuh Lutfhi.


Meskipun bulan gagal terlihat di Jombang, alumnus Pascasarjana Falak Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang ini menjelaskan bahwa di beberapa titik di Indonesia berhasil melihat bulan.


Namun, untuk pengumuman resminya akan disampaikan oleh Kementrian Agama Republik Indonesia sebagai wakil dari pemerintah yang sah. 


Dalam kegiatan rukyatul hilal di Kabupaten Jombang juga diikuti secara langsung oleh tim dari Kementerian Agama Kabupaten Jombang, ahli falak dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama, mahasiswa dari Universitas Hasyim Asy'ari, Institut Agama Islam Bani Fattah, Unipdu Peterongan dan santri Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar. 


"Ada laporan dari daerah lain yang berhasil melihat di Jawa Timur dan Sulawesi," tutupnya.


Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syakir NF