Daerah PERGURUAN TINGGI NU

Menuju Kampus Riset, UIM Harus Mulai dari Perpustakaan

Ahad, 12 Juni 2016 | 04:00 WIB

Makassar, NU Online
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar memberikan orasi ilmiah dalam peringatan hari lahir ke-50 Universitas Islam Makassar (UIM) yang mengusung tema "UIM Menuju Research University dan Kampus Qur'ani", Sabtu (11/6), di Auditorium KH Muhyiddin Zain UIM.

Menurutnya, saat ini universitas di dunia Barat dapat dikategorikan ke dalam tiga bentuk. Pertama, teaching university, yaitu mentransfer ilmu pengetahuan kepada mahasiswa dan memiliki pola pengembangan yang monoton.

Kedua, tambahnya, research university, yang bukan hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga menemukan ilmu pengetahuan secara bersama-sama. Dan yang ketiga adalah enterpreneur university, yakni bukan lagi mentransfer dan menemukan ilmu pengetahuan, tetapi lebih pada bagaimana memunculkan wirausahawan-wirausahawan baru untuk kepentingan masyarakat.

"Tentunya ketiga tipe universitas di atas, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Saat ini UIM telah mengembangkan pola research university, sehingga yang utama dibangun adalah bagaimana menyediakan perpustakaan atau pusat kajian ilmu yang ter-update (mutakhir)," kata rektor Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (IPTIQ) itu di hadapan anggota senat dan civitas akademika UIM.

Ia juga mengatakan, dewasa ini yang dibutuhkan perguruan tinggi adalah pola manajemen kepemimpinan cerdas, yakni yang bisa mempekerjakan orang lain. Menurutnya, pemimpin yang baik bukan yang mengerjakan semua masalah, tetapi bagaimana memperkerjakan semua masalah kepada orang lain.

Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang berharap UIM sebagai perguruan tinggi NU dapat membuka program studi baru yang mengarah pada perkeretaapian. "Saat ini kita sudah membuka jalur kereta api, namun kita masih kekurangan sumber daya manusia karena tidak ada universitas di Sulsel yang membuka program studi tersebut," kata Agus.

“Kita sekolahkan tenaga khusus untuk mengelola transportasi darat ini ke Jakarta dan biayanya sangat tinggi, jadi kita berharap UIM dan Universitas di Sulsel ada yang segera membuka prodi ini,” lanjut Agus

Rektor UIM Dr Majdah Agus AN dalam sambutannya sebagai ketua senat, banyak menyinggung kemajuan yang telah dicapai UIM dua tahun terakhir. "Tahun 2015 yang lalu, alhamdulillah UIM mendapatkan akreditasi institusi B. Tentunya capaian tertinggi UIM saat ini tak terlepas dari kontribusi seluruh civitas akademika UIM," katanya.

Dalam peringatan harlah ke-50 kali ini, UIM juga menjalin beberapa kerja sama di antaranya dengan Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an dalam bidang pengembangan kampus Qur'ani dan beberapa rumah sakit di Sulawesi Selatan dalam bidang pembukaan program studi Pendidikan Dokter.

Tampak hadir pula dalam kesempatan itu Sekretaris Umum Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali Makassar KH Abd Kadir Saile, Ketua Umum Yayasan Universitas Muslim Indonesia (UMI) H Mochtar Noer Jaya, Rektor UMI Prof Masrurah, para pengurus NU dan ribuan warga Nahdliyin. (Andy Muhammad Idris/Mahbib)