Daerah

Meski Tak Tutup, Jumlah Peziarah Makam Sultan Fatah Demak Turun Drastis 

Sel, 9 Juni 2020 | 10:00 WIB

Meski Tak Tutup, Jumlah Peziarah Makam Sultan Fatah Demak Turun Drastis 

Masjid Agung Demak, Jateng (Foto: NU Online/Samsul Huda)

Demak, NU Online

Sejak diumumkannya status pandemi Covid-19 tiga bulan lalu jumlah peziarah atau pengunjung lokasi pariwisawata relegius masjid Agung Demak dan makam Sultan Fatah menurun drastis.

 

Koordinator Bidang Personalia dan Pelayanan Internasional Takmir Masjid Agung Demak KH Mahali kepada NU Online mengatakan, selama pandemi Covid-19 Masjid Agung Demak tidak pernah ditutup termasuk obyek wisata relegius lainnya yakni museum dan komplek makam Kanjeng Sultan Raden Fatah raja pertama kesultanan Bintoro Demak.

 

"Mungkin karena ada kebijakan memutus mata rantai corona di antaranya masyarakat harus menghindari atau tidak membuat kerumunan mempengaruhi aktivitas masyarakat untuk  ziarah ke berbagai makam ulama dan auliya, termasuk lokasi wisata religius lainnya," kata Kiai Mahali di Demak, Selasa (9/6).


Dikatakan, meski obyek wisata religius Madjid Agung Demak yang terdiri dari bangunan induk masjid peninggalan Wali Songo, museum Masjid Agung Demak dan komplek makam Sultan Fatah tetap dibuka selama 24 jam, arus pengunjungnya semakin menurun dari hari ke hari.

"Memang setiap hari masih ada peziarah yang datang, mereka dikenakan aturan memenuhi protokol kesehatan mulai dari harus memakai masker, nencuci tangan dengan sabun dan air mengalir yang sudah disediakan juga menjalani tes suhu badan saat masuk komplek masjid," ungkapnya.

 

Disebutkan, selama beraktivitas di komplek masjid, peziarah baik perorangan maupun rombongan harus mengikuti ketentuan untuk menjaga jarak baik physical distancing maupun social distancing agar tidak memicu terjadinya kerumunan.

 

Staf bagian Tata Usaha Takmir Masjid Agung Demak Ahmad Yani kepada NU Online di ruang tamu komplek makam Sultan Fatah mengatakan, ketentuan protokol kesehatan itu harus dipatuhi oleh peziarah.

 

"Alhamdulillah para peziarah dengan suka rela memenuhi protokol kesehatan. Namun demikian, secara rutin takmir masjid tetap menugaskan petugas untuk mengontrol sekaligus mengingatkan peziarah yang lupa. Misalnya saat berdoa duduknya berhimpitan harus diperlonggar," kata Ahmad Yani.

 

Menurutnya, jumlah peziarah masjid Demak sebelum pandemi Corona berkisar 20 (dua puluh)  ribu per hari, saat dinyatakan ada Covid-19 angkanya terus menurun. Saat ini berkisar di angka ratusan.

 

"Itupun peziarahnya dari kalangan masyarakat yang tinggal di wilayah Kabupaten Demak saja, sedangkan dari luar kota nyaris tidak ada. Meski pengunjung atau peziarahnya sepi, pihak takmir masjid tetap menyiapkan petugas yang setiap saat memberikan pelayanan kepada peziarah agar tetap nyaman selama berada di komplek masjid.

 

"Melayani para peziarah di masjid ini agar bisa beraktivitas dengan nyaman, tenang dan khusyuk juga kami niati beribadah, sehingga kami tetap berupaya memberikan layanan yang terbaik," pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz