MI Salamah, Potret Perjuangan Sekolah NU di Pelosok
NU Online · Kamis, 5 September 2013 | 14:02 WIB
Karanganyar, NU Online
Sebetulnya lokasi sekolah yang hendak kami tuju ini terletak berdekatan dengan Pesantren Al Inshof, yang diasuh KH Abdullah Sa’ad. Namun, tetap saja kami harus bertanya beberapa kali untuk memastikan alamatnya. Setelah melewati jalanan naik turun akhirnya kami sampai juga di MI Salamah.
<>
Kami pun disambut oleh Wakil Kepala Sekolah, Siti Zahrotul Munawaroh. Perempuan yang sudah mengabdi sepuluh tahun lebih tersebut mengisahkan perjuangannya bersama rekan-rekan dalam membesarkan madrasah yang terletak di Dukuh Sulurejo Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah.
Madrasah yang berdiri pada tahun 1987 ini pada awalnya di bawah pengelolaan Yayasan Salamah Pasar Kliwon yang diketuai Ibu Hj Tejun as Segaf. “Sekitar Februari 2011, pihak yayasan kemudian menyerahkannya kepada Pesantren Al Inshof,” ungkapnya.
Setelah dipegang pihak pondok, madrasah ini terus berkembang pesat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas murid. Saat ini MI Salamah memiliki 104 Siswa yang tersebar di 6 kelas. “Alhamdulillah, sekarang banyak yang memasukkan anak ke sini,” kata Siti.
Padahal di sekitar desa tersebut, terdapat beberapa Sekolah Dasar (SD) negeri yang sebelumnya menjadi favorit warga sekitar. Namun pada perkembangannya MI Salamah mampu menjadi idola baru bagi warga.
Untuk mendukung hal tersebut, sekolah mengadakan beberapa program, diantaranya adalah program tahfidz. “Kami mengambil metodenya dari Yan’bua Kudus, kebetulan Pak Kiai (Abdullah Sa’ad) juga lulusan dari sana,”. Hasilnya beberapa kali siswa mereka menjuarai MTQ di tingkat lokal.
Selain program tahfidz, yang menjadi salah satu ciri khusus sekolah ini yakni penambahan pelajaran Keaswajaan dan ekstra pencak silat Pagar Nusa. “Pagar Nusa sudah ada sejak 2007, sedangkan pelajaran ke-NU-an baru kita mulai tahun ini,” terang Arif Amani, Kepala Sekolah MI Salamah.
Kegiatan Pagar Nusa ini menurut Arif yang pernah menjadi ketua IPNU Karanganyar ini diwajibkan untuk diikuti semua siswa. Program ini bisa dikatakan cukup langka kita temukan di sekolah di daerah Solo Raya.
Saat ditanya mengenai harapan ke depan, para guru di MI Salamah memiliki harapan untuk menjadikan anak didik mereka menjadi insan yang mulia. “Kami dari pihak sekolah ingin mereka maju, baik di bidang agama maupun IPTEK,” kata Siti.
Harapan itu mulai terwujud, beberapa dari murid mereka ada yang menjuarai lomba. Diantaranya juara MTQ, lomba Pildacil, dan bahkan olimpiade tingkat lokal. (Ajie Najmuddin/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
2
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua