Daerah

Miliki Bank Sampah, Mahasiswa UNU NTB Bisa Bayar SPP Pakai Sampah

Sab, 31 Agustus 2019 | 15:30 WIB

Miliki Bank Sampah, Mahasiswa UNU NTB Bisa Bayar SPP Pakai Sampah

Wakil Rektor UNU NTB Bidang Kemahasiswaan Irpan Suriadiata

Mataram NU Online
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) kini telah memiliki bank sampah yang dikelola secara digital oleh Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan, Prodi Sistem informasi, dan Prodi Ekonomi Islam berbasis aplikasi di playstore dengan nama My Smash.
 
"Bank sampah ini di samping untuk membantu mengurangi bahaya lingkungan, juga membantu mahasiswa mendapatkan uang untuk membayar SPP atau kebutuhan lainnya," ujar Wakil Rektor UNU NTB Bidang Kemahasiswaan Irpan Suriadiata kepada NU Online di Mataram, Sabtu (31/08).
 
Dia menjelaskan bahwa gagasan pihaknya menjadi terobosan baru agar tidak ada alasan lagi bagi mahasiswa terkendala dengan uang atau biaya semeter dan kebutuhan lainnya.
 
"Mahasiswa tugasnya hanya mengumpulkan sampah plastik, botol, dan atau organik dan non organik lalu di foto dan di kirim ke aplikasi bank sampah atas nama Universitas Nahdlatul Ulama NTB kemudian tim dari bank sampah mengambil tempat tinggal mahasiswa baik di rumahnya atau di kosnya," bebernya.
 
Lebih lanjut pendiri Lembaga bantuan hukum sekaligus Direktur Low Office Indonesia Socy (LOIS) ini menjelaskan, di dalam aplikasi itu sendiri di lengkapi dengan jenis sampah yang bisa dikirim termasuk berapa harga sampah semua otomatis terintegrasi di sistem yang dimilikinya.
 
"Begitu terkumpul banyak nanti mahasiswa dikompensasi dalam bentuk rupiah untuk bisa dijadikan kebutuhan bayar SPP maupun kebutuhan lainnya," terangnya.
 
Aplikasi itu juga jelasnya, bisa dimanfaatkan oleh umum dengan syarat mendownload aplikasinya dengan pelayanan yang sama.
 
"Pembentukan bank sampah itu mungkin satu satunya kampus di NTB bahkan mungkin di Indonesia yang mahasiswa bisa membayar SPP dengan sampah, jadi di tempat lain belum ada pembayaran seperti dengan sampah di sini bisa bayar SPP dengan sampah," ujar mantan Ketua IPNU NTB 2012-2015 ini.
 
Dia juga menjelaskan bahwa sampahnya akan diukur dan dinilai secara profesional dan menghasilkan nilai yang bisa digunakan untuk pembayaran. Jadi di UNU NTB pihaknya meyakinkan kepada mahasiswa bahwa begitu daftar di UNU NTB tidak ada kata tidak punya uang untuk menghambat proses perkuliahannya. 
 
Kontributor: Hadi
Editor: Muiz