Daerah

Miliki Potensi Besar, NU Harus Mampu Wujudkan Kemaslahatan Umat

Sel, 17 Desember 2019 | 08:30 WIB

Miliki Potensi Besar, NU Harus Mampu Wujudkan Kemaslahatan Umat

Ketua PCNU Pringsewu H Taufik Qurrahim saat membuka Konferensi MWCNU Pardasuka, Selasa (17/12) di Balai Desa Sidodadi. (Foto: NU Online/Faizin)

Pringsewu, NU Online
Sebagai ormas kemasyarakatan dan keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) memiliki potensi besar dalam mewujudkan kehidupan masyarakat dan daerah menuju baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (daerah yang penuh dengan kebaikan dan dalam naungan Allah SWT).
 
Potensi ini harus terus dikelola oleh para pengurus NU di segala tingkatan dengan berkhidmah secara istiqomah dan sungguh-sungguh di berbagai sektor. Tidak hanya keagamaan, peran NU juga sangat vital dalam pengembangan berbagai sektor kebutuhan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain sebagainya.
 
"NU bukan hanya berkhidmah ngurusi amaliah ubudiyah saja. Namun kesehatan, ekonomi dan berbagai sektor lainnya harus diperjuangkan oleh pengurus," kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung, H Taufik Qurrahim Selasa (17/12) saat membuka acara Konferensi NU Kecamatan Pardasuka di Balai Pekon Sidodadi.
 
Pengurus NU harus mampu memberikan manfaat bagi orang lain seperti dengan terus bergerak. "Kalau pengurus dan warga NU bergerak maka masjid akan makmur, perekonomian akan berjalan, dan berbagai sektor kehidupan akan berjalan dengan baik," tambahnya.
 
Kehidupan yang makmur dan sejahtera juga harus didukung dengan sikap tawasut (moderat) yang memamg menjadi ciri khas warga NU di Nusantara sedari dulu. Warga NU adalah warga yang bersikap moderat di tengah-tengah kehidupan Indonesia yang majemuk. 
 
Menurutnya banyak negara yang saat ini belajar bagaimana NU mampu menjadi pionir perdamaian di tengah kemajemukan yang ada. Dengan kondisi damai di Indonesia ini banyak negara seperti Afganistan mendirikan Nahdlatul Ulama di negaranya.
 
Sementara dalam konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) yang dihadiri oleh pengurus kecamatan dan ranting NU se-Kecamatan Pardasuka tersebut, terpilih Gus Khudlori dan Kiai Zainabun Asmara sebagai Rais syuriyah dan Ketua Tanfidziyah masa khidmah 2019-2024.
 
Gus Khudlori yang merupakan Pengasuh Pesantren Riyaduttholibin Gombong terpilih melalui mekanisme Ahlul halli wal aqdi (Ahwa) sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) hasil Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur.
 
Sementara Ustadz Zainabun yang juga merupakan ketua tanfidziyah periode 2014-2019 terpilih dalam konferensi setelah didaulat dan direstui oleh rais syuriyah terpilih untuk melanjutkan kepengurusan.
 
Konferensi tersebut mengangkat tema Kita Perkuat Silaturahmi Ulama dan Umara, Nahdlatul Ulama, NKRI Harga Mati dan dihadiri oleh segenap badan otonom seperti Muslimat, Ansor, Fatayat, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
 
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin