Daerah

Muslimat NU Jember Gelar TOT Bahaya Kanker Rahim dan Payudara

NU Online  ·  Ahad, 21 Agustus 2016 | 06:01 WIB

Jember, NU Online
Kesehatan adalah harta yang paling berharga. Ironisnya, semakin lama harga kesehatan semakin melangit. Itulah yang melatarbelakangi Muslimat NU Jember untuk menggelar Training of Trainer (TOT) dengan tema Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati di aula gedung Muslimat NU Jember, Sabtu (20/7). Forum ini difokuskan pada seputar bahaya penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, jantung, gagal ginjal dan sebagainya.

"Namun pembahasan kali ini lebih dititikberatkan pada penyakit tidak menular yang biasa diderita perempuan, misalnya kanker servik, kanker rahim dan kanker payudara," kata Ketua Muslimat NU Jember Nyai Emi Kusminarni kepada NU Online.

Pelatihan ini diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri atas pengurus Muslimat NU se-Kabupaten Jember dan para tokoh Muslimat NU. Penyelenggara menghadirkan Tania Rahayu dari BPJS Ketenagakerjaan Jember sebagai narasumber. Secara panjang lebar, Tania mengurai seluk-beluk penyakit kanker servik, kanker rahim dan kanker payudara, berikut penyebab dan cara mengatasinya. Untuk mencegah, kata Tania, bisa diantisipasi dengan mengetahui penyebabnya. "Dan itu lebih baik daripada mengobati dengan biaya yang mahal," ucapnya.

Nyai Emi Kusminarni berharap peserta TOT bisa menyampaikan cara-cara antisipasi penyakit tidak menular itu kepada masyarakat melalui pengajian-pengajian yang dibina Muslimat NU. Dengan demikian, masyarakat memiliki bekal untuk mengantisipasi sejak dini penyakit-penyakit yang mematikan itu.

"Intinya kita ingin masyarakat sehat, Muslimat-Muslimat NU juga sehat lahir batin agar bisa berkhidmat lebih baik lagi untuk umat," tegasnya.

Ia menambahkan, ke depan pihaknya akan menggandeng laboratorium Parahita untuk pemeriksaan IVA dan Pap Smear.

Salah seorang peserta Hj Safitri dari Muslimat NU Jenggawah menyatakan, pertemuan TOT tersebut sangat membantu bagi kaum ibu untuk menjaga kesehatannya. "Sekali lagi, lebih baik  mencegah daripada mengobati. Apalagi sekarang, biaya pengobatan sangat mahal," ungkapnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)