Daerah

NU Banyumas Dorong Alumni Pesantren Tekuni Wirausaha

Sab, 21 Maret 2020 | 11:00 WIB

NU Banyumas Dorong Alumni Pesantren Tekuni Wirausaha

Katib PCNU Banyumas KH Ansori (tengah) (Foto: NU Online/Samsul Huda)

Banyumas, NU Online 
Katib Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyumas, Jawa Tengah KH Ansori mendorong kepada para santri agar setelah menyelesaikan studi dari pesantren menekuni dunia wirausaha.
 
"Sejak di pondok, santri telah dididik untuk hidup mandiri, ini modal awal untuk mengembangkan diri sebagai wirausahawan," katanya.

Hal itu disampaikan di sela silaturahim terbatas wirausahawan santri Banyumas di 
Riverside Coffe  Jalan Patiimura no 70-72 Cimeleng, Pasir Kidul Purwokerto Barat, Banyumas.

Dikatakan, para santri Banyumas bisa langsung belajar dari para seniornya yang sukses berwirausaha di berbagai bidang. "Saat ini jumlah alumni pesantren asal Banyumas yang menekuni berbagai bidang usaha berbasis potensi lokal mulai tumbuh dan berkembang pesat," jelasnya. 
 
Beberapa di antaranya lanjutnya, sudah ada yang mampu menembus pasaran ekspor.Para wirausahawan alumni pesantren diharapkan dengan suka rela menularkan virus-virus wirausaha kepada para santri yang sedang atau telah selesai belajar dari pesantren.
 
Koordinator Logawa Literatic Cultur (Komunitas Litetasi Sosial Budaya Ponggir Kali Logawa) Purwokerto Hj Nur Laela mengatakan, lembaga yang dipimpinnya dalam beberapa tahun ini telah menggalang potensi ekonomi pesantren (ekotren) melalui gerakan konsolidasi usaha yang dikelola institusi pesantren dan alumni pesantren.
 
"Saat ini potensi ekotren belum terkonsolidasi secara sistematis dan akses pasarnya masih lemah, padahal banyak komoditas lokal yang memiliki potensi pasar sangat besar dan lembaga pesantren itu sendiri adalah pangsa pasar yang belum tergarap," kata Laila.
 
Jadi lanjutnya, potensi ini tinggal mengkonsolidir saja, mempertemukan antara komunitas pesantren yang satu dengan yang lain, itulah pangsa pasar riil yang kalau dikonsolidir akan membangkitkan ekotren.
 
"Gagasan Wkil Gubernur Jateng, Gus Yasin yang akan menghadirkan lembaga Holding Pesantren untuk menciptakan dan memperkuat peluang pesantren sangat kami tunggu realisasinya," ujarnya.
 
Komunitas Logawa siap bergabung, karena  melalui holding ini akan terbangun konsolidasi konsumen sekaligus membuka peluang pasar dari, oleh, dan untuk pesantren bersama komunitasnya.
 
Komuditas yang diproduksi komunitas santri Logawa itu di antaranya sirup lemon, batik pegon, madu, gula merah kristal, dan sebagainya.
 
Dikatakan, dari sederet produk komunitas santri itu, komoditas gula pasir merah sejak beberapa tahun lalu sudah menembus pasaran ekspor, sementara untuk pasaran lokal jumlah permintaan dari pabrikan roti atau bakery semakin meningkat, sementara produsen lokal kewalahan memenuhi permintaan. 
 
Permintaan pasar terkait gula merah sangat besar, sementara kami baru bisa mensuplai kebutuhan sebagian saja," ungkapnya.
 
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz