Daerah

NU Batang Gencarkan Pendataan Warga NU

Ahad, 11 Oktober 2020 | 08:00 WIB

NU Batang Gencarkan Pendataan Warga NU

Pendataan warga NU berbasis SISNU di Kabupaten Batang, Jawa Tengah (Dokumentasi MWCNU Bawang)

Batang, NU Online

Sistem Informasi Strategis Nahdlatul Ulama atau SISNU yang digaungkan Pengurus  Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah terus digencarkan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Batang, Jawa Tengah.

 

"SISNU sebagai sebuah sistem pendataan yang digunakan PWNU Jateng dapat merekam potensi nahdliyin (warga NU)," ujar petugas operator SISNU Kabupaten Batang, Muhyi. 

 

Dikatakan, Zaman sekarang, sensus warga yang berbasis data online sangat diperlukan, karena di masa sekarang dan mendatang semua yang berbau organisasi berbasis data dan bisa diakses secara online.

 

"NU sebagai organisasi terbesar harus memiliki data keanggotaan yang faktual dan lengkap dengan potensinya. Potensi yang dia maksudnya berupa latar belakang pendidikan, kaderisasi dan hal lain terkait sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki NU," kata Muhyi kepada NU Online, Sabtu (10/10).

 

"Maka dari itu setiap ranting harus ada minimal satu admin atau operator yang mampu mengoperasikan laptop atau komputer, minimal smartphone yang berbasis android," sambungnya.

 

Dikatakan, di Jawa Tengah kegiatan pendataan potensi warga NU saat ini mulai massif dijalankan di semua cabang NU sampai setiap ranting. Data potensi diinput dari bawah dan secara berkala akan terus diperbarui. 

 

"Ada data tambahan, atau ganti status keanggotaan semisal dari IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) jadi Ansor, atau ada yang meninggal dunia diberi keterangan sendiri. Ini di-update oleh admin," terangnya.

 

Disampaikan, data yang masuk bisa diolah untuk kepentingan pengembangan organisasi NU dengan program yang lebih menyentuh warga NU secara langsung. "Data yang di-input oleh para operator dijamin keamanannya, sehingga kehawatiran yang muncul dari beberapa anggota Jamiyah NU tidak perlu lagi muncul," tegasnya.

 

Salah satu produk dari pendataan tersebut, kata Muhyi berupa Kartu Anggota NU (Kartanu) yang dilengkapi dengan kode QR. "Kartanu yang baru ini lebih awet dan sudah ada QR Code. Ini fungsinya untuk mengecek keaslian, dan bisa digunakan untuk kerja sama dengan pihak-pihak tertentu dengan basis teknologi," ungkapnya.

 

Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bawang KH Masrur mengaku bangga dengan digitalisasi sensus warga NU. Oleh sebab itu, MWCNU Bawang mulai  menggiatkan para admin Ranting NU setelah mendapatkan pencerahan dan tata cara pendataan. 

 

"Sekarang ini sudah mulai massif pendataan di semua Ranting. Semoga saja bisa membantu program yang sedang diprioritaskan oleh PWNU Jateng, yaitu pendataan jamaah berbasis internet," ucapnya. 

 

Ketua Ranting NU Wonosari, Sobihin menambahkan, ia juga mendukung program tersebut. Karena itu ia menggiatkan pendataan anggota dari badan otonom (Banom) NU yang ada. 

 

"Kita maksimalkan mendata lembaga dan Banom, dari Ansor, Fatayat dan IPNU IPPNU yang aktif. Mereka juga kami minta untuk membantu sosialisasi, biar memudahkan para admin saat mendatangi rumah warga," pungkasnya. 

 

Kontributor: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Abdul Muiz