NU Biringkanayya Kota Makassar Akreditasi Masjid dan Da’i
NU Online · Kamis, 9 April 2015 | 16:01 WIB
Maros, NU ONline
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Biringkanayya Kota Makassar usai melangsungkan rapat kerja di Villa Nahdliyyin Pucak Desa Purnakarya Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros.
<>
Rapat pada Ahad 5 April 2015 lalu yang dihadiri pengurus harian dan pleno, diantaranya Ketua Tanfidziah H. Abd Razak Mustafa, H. Mustari, dan, M. Ilyas, (keduanya Wkl Ketua Tanfidzia)., Sekretaris Ambo Upe, H. Jafar Shodiq, dan Abd Azis Hasan (keduanya Wkl Sekretaris), menghasilkan sejumlah agenda penting yang akan segera direalisasikan.
Agenda penting tersebut dibagi dalam tiga kelompok, yaitu jangka pendek, menengah, dan panjang. Di antara agenda kerja yang segera dilaksanakan berupa pendataan anggota NU dalam bentuk pengisian data dan pemberian kartu anggota.
Agenda lain yang tak kalah pentingnya adalah akreditasi masjid yang dikelola warga nahdliyyin, pembentukan lembaga dakwah, lembaga amil zakat, infaq dan sadaqah, sarasehan pemantapan kader generasi muda NU dan pembentukan lembaga ekonomi Nahdliyyin.
Ketua MWC NU H. Abd Razak Mustafa mengatakan, dalam rapat kerja ini pengurus hanya mengagendakan dan merumuskan sejumlah program yang dapat direalisasikan sebagai prioritas utama dalam waktu dekat sesuai kebutuhan ummat dan masyarakat.
“Kegiatan akreditasi masjid sengaja kami jadikan prioritas utama untuk mengukur keterlibatan orang-orang NU mengurus masjid di sekitar pemukimannya. Sejak awal ulama selalu memusatkan pembinaan ummat di masjid,” jelasnya.
Kalau sekarang, lanjut dia, karakter berbangsa dan bernegara jadi persoalan besar di Indonesia tentu fungsi masjid sangat strategis dan harus mendapat perhatian, terutama di dalam menangkal gerakan radikal yang jadi kecemasan berbagai pihak.
Menurut H. Razak Mustafa, tujuan kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapat gambaran ril jumlah masjid yang betul-betul diurus sepenuhnya oleh warga NU dan sudah berapa masjid yang tidak lagi melibatkan orang NU. Disamping untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Ibadah dan kegiatan pengajian di masjid itu.
Dalam mengakreditasi masjid lanjutnya, penilaiannya dilakukan dalam tiga klasifikasi berdasarkan sejumlah kategori penilaian, diantaranya apakah semua pengurus masjid orang NU, mendzaharkan basmalah, qunut subuh dan pengajian rutin kitab kuning.
Jika semua pengurusnya orang NU, sambung dia, maka sudah bisa dipastikan masjid itu diberi sertifikat akreditasi A karena unsur-unsur penilaian lainnya mudah saja terpenuhi. Sebaliknya, jika pengurusnya hanya bebarapa orang saja dari kalangan NU besar kemungkinannya hanya terakreditasi B atau C.
“Manfaat akreditasi masjid ini akan memudahkan pengurus NU dan ulama NU membuat peta dakwah dan pembinaan ummat berdasarkan konsep Ahlussunnah wal Jama’ah versi NU,” tandasnya.
Untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan yang sudah dirumuskan dalam rapat kerja tersebut maka minggu pekan depan MWC NU Biringkanayya kembali menggelar rapat teknis yang selain diikuti semua pengurus tanfidz dan syuriah juga dilibatkan seluruh pengurus ranting se Biringkanayya. (Jurlan Em Saho’as/Abdullah Alawi)
Ketua Tanfidziah MWC NU Biringkanaya Ir. H. Abd Razak Mustafa (keempat kanan), didampingi Wkl Ketua H. Mustari, LC., Sekretaris Ambo Upe, S.Ag. M.Pdi, dan pengurus pleno foto bersama seusai rapat kerja priode 2015-2020, di Villa Nahdliyyin Pucak Desa Purnakarya Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros, Minggu lalu.
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
5
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
6
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
Terkini
Lihat Semua