NU Care Candi Sidoarjo Realisasika Pos Layanan Kesehatan bagi Warga Terdampak Bencana Semeru
Kamis, 16 Desember 2021 | 05:00 WIB
Koordinator Lapangan Relawan NU Care-LAZISNU Candi, Teuku Eko Hadi Nugroho (kelima dari kanan) saat koordinasi dengan Tim Kesehatan PDNU Komisariat RSI Unisma, Sabtu (11/12/2021). (Foto: NU Online/Kendi Setiawan)
Kendi Setiawan
Penulis
Jakarta, NU Online
NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur merealisasikan pendirian pos layanan kesehatan bagi warga terdampak bencana Gunung Semeru di Lumajang.
Posko kesehatan didirikan di halaman rumah seorang warga di Dusun Gumukmas, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Pos kesehatan berkapasitas 30-40 orang itu membuka layanan kesehatan selama satu bulan sejak 11 Desember 2021 lalu.
Untuk kegiatan layanan kesehatan di pos tersebut, menurut Ketua NU Care-LAZISNU Candi, H Nursalim telah berkoordinasi dengan beberapa pihak.
“Kami mengirimkan tim medis terdiri dari dokter, perawat, dan relawan (di bidang) farmasi yang berangkat ke lokasi, bersama dengan tim relawan LAZISNU Candi pada Jumat (10/12/2021) lalu, dalam rangka pengiriman sejumlah bantuan berupa natura untuk warga terdampak bencana sekaligus pendirian tenda,” ujarnya.
“Tim medis dari LKNU Ranting Kebonsari Candi tersebut bertugas hanya selama dua hari yakni Sabtu dan Ahad kemarin, saat ini ada tim medis dari RSI Mabarrot NU Bungah Gresik yang ikut bergabung dengan kami,” sambung Nursalim dari lokasi bencana pada Selasa (14/12/2021) dikutip dari NU Online Jatim.
Nursalim mengungkapkan, pihaknya juga telah mengirimkan tenaga relawan dari Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Candi sebagai relawan pijat, dan tim psikososial bagi anak-anak serta warga terdampak bencana untuk bertugas di tenda posko layanan kesehatan.
Selain itu, lanjut dia, NU Care Candi juga menyediakan layanan ambulans, tensi meter, alat detak jantung, tabung oksigen, dan obat-obatan.
“Antara lain obat batuk, obat luka, diare, flu, sesak napas, lambung, dan obat lainnya termasuk untuk anak-anak. Semuanya gratis. Kalau habis hujan, pasien terapi pijat yang datang untuk sementara dilayani di teras rumah sahabat Ansor setempat yang halamannya ditempati posko layanan kesehatan ini,” ungkapnya.
Ambulans NU Care Candi hingga saat ini masih dimanfaatkan oleh pengurus Ranting NU Supiturang untuk mobilisasi bantuan, pengiriam logistik, dan lainnya. Pihaknya masih membutuhkan dukungan dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU), Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU), Banser, Corp Barisan Pelajar (CBP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)-Korp Pelajar Putri (KPP) Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU), dan relawan lainnya.
“Mereka bersedia tinggal di sana selama satu bulan guna membantu tim LAZISNU Candi dalam aksi kemanusiaan ini, mengingat masih banyak warga korban bencana yang membutuhkan uluran tangan kita. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu baik dana, waktu, tenaga, pikiran, dan sebagainya. Semoga (bantuannya) diterima Allah swt,” harapnya.
Koordinator Lapangan Relawan NU Care-LAZISNU Candi, Teuku Eko Hadi Nugroho menuturkan bahwa rata-rata sekitar 20 warga yang berkunjung ke posko layanan kesehatan setiap harinya. Kebanyakan warga datang pada pagi dan sore hari. Adapun keluhan yang dirasakan yakni sakit sesak, nyeri, pilek, tenggorokan, batuk, dan lambung.
“Sakit yang dikeluhkan oleh warga paling banyak adalah sakit pinggang dan linu-linu. Oleh karenanya banyak yang membutuhkan terapi pijat, tenda posko layanan kesehatan ini multifungsi dan setiap hari buka 24 jam. Kalau pagi digunakan belajar anak-anak PAUD. Di samping itu juga untuk loading logistik kebutuhan warga korban erupsi Semeru,” tuturnya.
Hadi menerangkan, tim relawan NU Care-LAZISNU Candi saat bertugas dibantu oleh relawan dan Penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) setempat. Menurutnya, warga juga merasa sangat terbantu dengan adanya posko layanan kesehatan ini.
“Karena lokasinya lebih dekat, daripada warga datang ke Puskesmas yang jaraknya hampir lima kilometer. Aktivitas kami di pagi hari membantu pengiriman logistik dan siang harinya kami sering keliling door to door ke rumah warga untuk memberikan layanan psikologi karena banyak warga yang masih trauma, terutama kalau mendengar suara gemuruh petir,” tandasnya.
Dokter Hardadi Airlangga dari Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) saat koordinasi dengan NU Care-LAZISNU Candi Sabtu (11/12/2021) lalu mengatakan, sinergi semua pihak diperlukan oleh para relawan NU. Pasalnya, mereka berada di bawah naungan NU Peduli.
“NU Peduli ini gerakan dari jamiah dan jamaah NU yang didahului dengan LPBINU dan NU Care. Kami (tim kesehatan) sebagai support system bersama dari kesehatan dan lembaga lainnya,” kata Dokter Hardadi.
PDNU telah menjadwalkan penanganan kesehatan tersebut hingga beberapa bulan ke depan. Layanan kesehatan juga dilakukan oleh para relawan dari Banser Husada (Basada) Nganjuk.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Kronologi Penembakan terhadap Guru Madin di Jepara Versi Korban
2
Prof Kamaruddin Amin Terpilih sebagai Ketua Umum PP ISNU 2024-2029
3
Silampari: Gerbang Harapan dan Gotong Royong di Musi Rawas
4
Inti Ajaran Islam, Tasawuf Jadi Pelita Masyarakat menuju Makrifat
5
Ketua PBNU Ingatkan Kader NU Harus Miliki 4 Karakter Berikut
6
Khutbah Nikah: Menjaga Kehormatan dalam Ikatan Pernikahan
Terkini
Lihat Semua