Daerah

NU di Sumenep Serahkan Hasil Panen Raya kepada Duafa

Kam, 23 April 2020 | 16:30 WIB

NU di Sumenep Serahkan Hasil Panen Raya kepada Duafa

Hasil dari panen raya jagung oleh LPP MWCNU Pragaan Sumenep diberikan kepada warga kurang mampu. (Foto: NU Online/Firdausi)

Sumenep, NU Online
Berbagai pola bantuan dilakukan demi memastikan warga terdampak pandemi Covid-19 dapat bertahan hidup. Dari mulai pembagian sembilan bahan pokok atau Sembako yang dilakukan secara pribadi maupun kelompok masyarakat.
 
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan Sumenep, Jawa Timur lewat Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama atau LPPNU memiliki cara berbeda. Namun ujung-ujungnya adalah membantu warga imbas dari penyebaran virus Corona.
 
“Kami selalu memantau probem Covid-19 yang saat mulai melemahkan kondisi ekonomi masyarakat,” kata Kiai Hosnan, Kamis (23/4). 
 
Untuk mengatasi problem tersebut, Ketua LPP MWCNU Pragaan tersebut mengelola kebun jagung untuk ketahanan pangan masyarakat yang tidak mampu, lebih-lebih janda tua dan yatim. 
 
Dikemukakan bawa selama ini lembaganya menyewa lahan warga yang ditanami jagung. Lokasinya berada di sebelah timur kantor MWCNU Pragaan.
 
Seiring dengan berjalannya waktu, maka akhirnya jagung yang telah berusia 3 bulan memasuki masa panen. Dan pada saat yang sama kondisi perekonomian warga terpukul imbas Corona.
 
“Karena itu kami menegaskan bahwa sebagian hasil panen raya jagung akan disumbangkan untuk gerakan ketahanan pangan yang dikoordinir oleh Gugus Tugas atau Gugas NU Peduli Covid-19,” urainya.

Kiai Hosnan berharap sejumlah badan otonom NU seperti Ansor maupun Barisan Ansor Serbaguna atau Banser dan lainnya akan terlibat dalam panen raya tersebut. 

"Kami memberikan kesempatan kepada LPP MWCNU Pragaan untuk mengelola jagung di tanah sewa agar saat panen bisa meringankan beban masyarakat," kata KH A Junaidi Mu'arif.
 
Ketua MWCNU Pragaan ini mengimbau kepada lembaga tersebut bahwa hasil panen raya jagung yang sudah ada di depan mata hendaknya dapat disalurkan kepada duafa.
 
“Karena pandemi Covid-19 mulai melemahkan perokonomian masyarakat seperti buruh, tukang becak maupun ojek. Termasuk yatim, janda tua dan sejenisnya,” terangnya.
 
Dijelaskan Kiai Junaidi, sapaan akrabnya bahwa dampak dari berdiam diri di rumah mengurangi aktivitas masyarakat. Itu semua dilakukan semata-mata ingin memutus mata rantai Covid-19. Namun imbasnya adalah bahwa para duafa akan terpukul dengan kondisi tersebut.
 
"Karenanya, kami sangat mendukung ikhtiar LPP MWCNU Pragaan ini,” pungkasnya.
 
Kontributor: Firdausi
Editor: Ibnu Nawawi