Daerah

NU Jateng Minta Data Penerima Bansos Terdampak Corona Harus Akurat dan Valid

Rab, 6 Mei 2020 | 05:00 WIB

NU Jateng Minta Data Penerima Bansos Terdampak Corona Harus Akurat dan Valid

Sekretaris PWNU Jateng, KH Hudallah Ridwan Naim (Foto: NU Online/Samsul Huda)

Semarang, NU Online
Penyaluran bantuan sosial oleh pemerintah untuk membantu warga terdampak akibat wabah Covid-19 harus benar dan tepat sasaran. Untuk itu dibutuhkan data  yang akurat dan valid sesuai kondisi riil di lapangan.
 
Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Hudallah Ridwan Naim mengatakan, data warga terdampak kebijakan penanganan wabah Corona  penerima bansos harus disiapkan dengan akurat dan valid, jangan serampangan.
 
"Basis data warga terdampak menurut informasi sudah selesai disusun itu harus divalidasi lagi hingga benar-benar akurat, sehingga ketika digunakan untuk mengambil kebijkan tidak mendatangkan masalah baru," kata Gus Huda kepada NU Online di Semarang, Selasa (5/5).
 
Menurutnya, penyaluran donasi dalam bentuk apapun kepada warga terdampak ataupun warga rentan ekonomi di tengah pandemi Covid -19 seperti sekarang ini berpotensi memunculkan kegaduhan dan konflik jika sasarannya meleset," ungkapnya.
 
Dikatakan, sekecil apapun kesalahan data harus dinindari, ini memang perlu kerja keras dan kerja cerdas cerdas. Apalagi saat ini mulai berjatuhan korban terdampak terutama dari kalangan pekerja di sektor informal.
 
"Bahkan kini mulai merembet ke sektor formal bersamaan dengan melambatnya laju perekonomian yang menghantam sektor riil. Hampir dapat dipastikan membengkaknya jumlah warga rentan ekonomi akan diikuti dengan bertambahnya orang miskin baru, minimal warga yang kesulitan memenuhi kebutuhan pangan," ujarnya.
 
Dia menambahkan, karena itulah pemegang otoritas dalam hal ini Pemprov Jateng juga harus mulai menyiapkan skenario untuk mengantisipasi krisis pangan dengan mendorong rakyat Jateng agar mulai menaman tanaman semusim atau cepat panen seperti sayuran.
 
"Kalaupun tidak mencukupi, pengadaannya harus bisa memunculkan multi player effect. Misalnya kalau terpaksa harus mencadangkan beras, jangan sampai mendatangkan beras impor tetapi pengadaannya dengan melakukan pembelian beras dari petani," pintanya.
 
Disampaikan, krisis pangan yang kemungkinan akan terjadi bila pandemi Covid-19 terus berlanjut itu bukan dikarenakan gagal panen tetapi karena melemahnya daya beli padahal produksi melimpah. Ini bisa diatasi dengan intervensi kebijakan pemerintah.
 
Politisi NU H Masruhan Samsuri mengatakan, validitas dan akurasi data untuk penanggulangan dampak wabah Corona memang sesuatu yang harus tersaji.
 
"Kami berharap realisasi penyaluran bansos dan sejenisnya dapat tepat sasaran, kalaupun ada kekeliruan segera dibetulkan, tidak usah gaduh. Karena itu eksekutif harus membuka saluran komunikasi yang dibuka selebar-lebarnya, jangan menunda penyelesaian masalah," pungkasnya.
 
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz