Daerah

NU Jateng: NU Didukung Semua Elemen  

Sen, 29 Juli 2019 | 05:30 WIB

NU Jateng: NU Didukung Semua Elemen  

Rais PWNU Jateng, KH Ubaidullah Shodaqoh

Kudus, NU Online 
Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Ubaidullah Shodaqoh menyebut, jika keberadaan NU telah kokoh dan didukung oleh semua elemen. Baik itu pejabat pemerintahan, sipil, TNI-Polri dan masyarakat pada umumnya. 
 
“Kehadiran para tokoh dari unsur TNI-Polri maupun pejabat sipil dalam setiap acara NU itu sebagai bukti nyata bahwa semua elemen mendukung NU,” ungkapnya.
Hal itu diungkapkannya dalam Halaqah Kebangsaan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 RI di Lapangan Kedungsari, Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (27/7) malam.
 
Dikatakan, NU merupakan jamiyah diniyah islamiyah ijtimaiyah (organisasi keagamaan islam kemasyarakatan) yang didirikan oleh para wali dan ulama Nusantara. Kudus adalah salah satu daerah yang di dalamnya ada salah satu pendiri NU. Untuk itu, Kudus adalah pelopor yang gerakannya harus bisa jadi contoh bagi cabang lain.
 
“Sebab itu Nahdliyin Nahdliyat Kudus harus bisa contoh bagi daerah lain,” pintanya.
Kiai Ubaid juga mendukung langkah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kudus yang akan mendirikan NU Center demi menegakkan ajaran Islam ala Ahlussunnah waljamaah. Ia optimis hal itu akan bisa terwujud mengingat rekam jejak yang baik telah ditorehkan oleh NU untuk agama, bangsa, dan Negara.
 
“Jadi, NU itu organisasi yang sejak sebelum didirikannya sudah berpengalaman atas kelemahan-kelemahan organisasi kemasyarakatan sebelumnya,” jelasnya.
 
Menirukan ungkapan Bung Karno, Gus Ubaid biasa disapa juga mengatakan bahwa tidak semua warga di Indonesia itu setuju proklamasi kemerdekaan. Utamanya orang-orang yang sudah nyaman ikut Belanda. Tapi tidak dengan NU yang selalu berada di garda depan untuk mendukung kemerdekaan RI.
 
“Bahkan Mbah Hasyim mengeluarkan fatwa wajib berjihad melawan penjajah,” katanya.
 
Untuk itu, ia berpesan kepada seluruh warga NU agar bisa nguri-uri NU, termasuk juga hati-hati memilih lembaga pendidikan untuk anak-anaknya. Jangan hanya melihat yang labelnya kearab-araban, tetapi harus tahu betul kualitas keislaman dan komitmen kebangsaannya.
 
“Insyaallah dengan hidupnya NU, aliran-aliran yang mengancam Pancasila bisa teratasi dan Indonesia akan aman,” sebutnya. (Farid/Muiz)