Pontianak, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat (Kalbar) menyelenggarakan rapat pinpinan dan training of trainer muharrik masjid dan dakwah. Kegiatan yang berlangsung di Aula Multazam Asrama Haji Kota Pontianak tersebut mengambil tema Peran Takmir Masjid dan Khatib dalam Menebar Islam Damai serta Menangkal Politisasi Isu Sara, Jumat (7/4).
Kegiatan dihadiri Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Abdul Manan, Ketua PW NU Kalbar, KH Hildi Hamid, Kepala Kepolisian Daerah Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono, serta Pengurus Wilayah, Cabang NU se-Kalbar. Juga tampak bergabung pengurus takmir masjid dari sejumlah kabupaten serta perwakilan badan otonom NU .
Zulkifli Abdillah selaku ketua panitia mengatakan bahwa acara ini merupakan kerjasama antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan PWNU Kalbar. Ia juga memaparkan bahwa jumlah peserta dari seluruh cabang yang ada mencapai 101 orang.
“Jumlah peserta rapat dan pelatihan ini berdasarkan data mencapai 101 orang dari 14 kabupaten dan kota,” katanya. Ia juga menjelasskan bahwa tema yang diangkat pada rapat dan pelatihan kali ini merupakan salah satu tonggak NU dalam mewujudkan cita-citanya melalui masjid dan lembaga dakwah yang dimiliki.
Ketua PWNU Kalbar, KH Hildi Hamid dalam sambutannya menjelaskan bahwa tema yang diangkat sangatlah menarik dan penting. “Karena masjid merupakan pusat kegiatan umat. Untuk itu perlunya pelatihan dalam membangun masjid yang dapat menebarkan kedamaian,” katanya.
“Saat ini masjid menjadi tempat yang efektif untuk menebarkan kebencian. Padahal seharusnya digunakan menyebarkan ilmu dan kedamaian,” jelasnya.
Kapolda merasa terharu dan bangga berada di tengah nadliyin yang semangat dalam mempertahankan 4 pilar yakni Pancasila, Bineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI, serta Undang-undang Dasar 1945.
“Saya terharu kader NU selalu berkomitmen menjaga 4 pilar karena memang harus dijaga selama-lamanya,” ungkapnya. Menurutnya, Indonesia akan jaya selama lamanya. (Maulida/Ibnu Nawawi)