Tegal, NU Online
Warga NU tak perlu ragu, apalagi takut, mengamalkan amalan ibadahnya sendiri. Sebab, segenap praktik ibadah yang dicontohkan para ulama terdahulu bukan tanpa landasan syar’i. Pernyataan ini muncul dalam acara bedah kitab Al-Muqtathafat li Ahli Bidayat karangan KH. Marzuki Mustamar di Masjid Darus Salam Desa Dukuhwaru, Ahad (1/9).
<>
“Tidak mungkin ulama-ulama dulu yang sangat alim seperti mbah Hasyim itu melakukan amal dan kemudian diturunkan kepada murid atau pengikutnnya tanpa dasar yang kuat,” kata Kiai Husni Mubarak., salah seorang narasumber.
Menurut kaia asal Bulakwaru, Kecamatan Tarub, sekarang sedang marak kelompok-kelompok yang mudah mengaku ahlussunnah tetapi sejatinnya ingkar terhadap sunnah. Begitu juga, menuding bid’ah dan sesat pihak lain, tapi tanpa sadar memperkaya diri dengan praktik menyimpang.
“Sudah saatnya kita memberikan pemahaman terhadap akidah kita yang sudah tentu memiliki sanad guru yang tidak bisa diragukan lagi. Untuk itu saya berharap semua warga Nahdliyin senantiasa lebih banyak mengasah ilmu,” pintanya.
Narasumber lain Kiai Abdul Wahid menambahkan bahwa kini banyak orang yang pulang dari pondok pesantren, kuliah atau pergi dari rumah entah kemana, tiba-tiba pulang bergaya selayaknya seorang mujtahid.
“Jadi tidak gampang kemudian orang itu mengaku dirinya itu sebagai mujtahid, syaratnya harus lulus dulu dari persyaratan. Memang konsep mujtahid sudah jelas diterangkan dalam kitab, dan rumitnya bukan main,” tuturnya. (Abdul Muis/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
2
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua