Daerah

NU Muhammadiyah Jepara Tindak Lanjuti Kesepakatan PBNU PP Muhammadiyah

Sel, 3 April 2018 | 08:30 WIB

Jepara, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Jepara menindaklanjuti Kesepakatan Bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan kegiatan bersama antara kedua ormas yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Jepara, Senin (2/4/2018) siang. 

Dalam kegiatan yang bertajuk 'Mewujudkan Islam yang Damai dan Toleran Menuju Indonesia yang Berkeadilan' hadir KH Ubaidillah Noor Umar Rais PCNU, KH Hayatun Abdullah Hadziq Ketua PCNU, H Fachrurrozi Ketua PD Muhammadiyah, H Ahmad Marzuqi Bupati Jepara, Forkompinda, serta  perwakilan pengurus, Banom, dan lembaga kedua ormas PCNU dan PDM baik tingkat cabang hingga kecamatan. 

Ketua PD Muhammadiyah Jepara KH Fachrurrozi menyampaikan, pertemuan NU dan Muhammadiyah Jepara adalah tindak lanjut dari kesepakatan bersama antara PBNU dan PP Muhammadiyah 23 Maret 2018 di Jakarta yang mencetuskan 5 poin penting. 

“Maka kesepakatan itu harus kita lanjutkan hingga tingkat bawah,” katanya. 

Berkenaan dengan tema yang diusung siang itu ia menambahkan Islam hadir sejak 15 abad yang lalu dengan wajah damai. 

“Bukan agama yang mengajak kerusakan dan keonaran, jelas di Al-Qur'an ditegaskan dalam situasi apa pun harus tetap damai,” tegas Fachrurozi. 

Kepada ratusan hadirin dirinya menambahkan, islam juga mengajarkan keadilan juga toleransi. 

“Islam adalah pelopor toleransi, Kita (NU dan MD, red) tidak perlu lagi diajari bagaimana cara bertoleransi,” tambahnya. 

Menjelang dilaksanakannya Pilgub, Pileg, dan Pilpres diakuinya suhu perpolitikan semakin memanas, meski begitu ia mengajak mereka yang 'bertarung' agar tetap menjaga NKRI tetap damai, toleransi untuk Indonesia yang berkeadilan. 

Sementara peran organisasi sosial kemasyarakatan (ormas) kata mantan politisi baik NU dan Muhammadiyah untuk amar ma'ruf, sedangkan nahi munkar diserahkan kepada aparat yang berwenang. 

Rais PCNU Jepara, KH Ubaidillah Noor Umar dalam uraiannya memaparkan NKRI harus dijaga bersama, detailnya di lingkup lokal urusi sendiri kabupaten masing-masing. 

“Tidak usah ngurus kabupaten yang lain,” paparnya. 

Menjelang Pilgub Juni mendatang, Mbah Ubaid sapaan begitu sapaan akrabnya calon Gubernur di Jateng hanya 2 sehingga yang menang hanya 1 pasangan, kesempatan itu ia menyindir jika saat kampanye Cagub-Cawagub sering datang, pada saat jadi belum tentu sering datang lagi. 

“Kalo sudah jadi gak sempat datang lagi ke sini,” sindir Mbah Ubaid. 

Di akhir sambutannya NU dan Muhammadiyah harus mendukung pemerintah yang kondusif, sedangkan kepada pemerintahan yang “dzalim” tidak perlu didemo sepanjang pemimpin itu tidak melarang shalat.  

Kegiatan tersebut diakhiri dengan pembacaan kesepakatan bersama yang dibacakan H Hisyam Zamroni, Wakil Ketua PCNU Jepara, ada pun isinya sebagaimana kesepakatan bersama PBNU dan PP Muhammadiyah. (Syaiful Mustaqim/Muiz)