Daerah

Pagar Nusa, PSHT, dan Pemuda Pancasila Jateng Eratkan Persaudaraan

Sen, 8 Juni 2020 | 00:00 WIB

Pagar Nusa, PSHT, dan Pemuda Pancasila Jateng Eratkan Persaudaraan

Suasana pertemuan Pagar Nusa, PSHT, dan Pemuda Pancasila. (Foto: NU Online/Ichwan)

Semarang, NU Online
Pengurus Wilayah Persaudaraan Setia Hati Terate (PW PSHT) Jawa Tengah menggelar pertemuan Syawalan dengan Pengurus Wilayah Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PW PSNU) Pagar Nusa (PN) Jawa Tengah dan Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Jawa Tengah, Sabtu malam (6/6).

Bertempat di Rumah Makan Suharti, Krapyak, Semarang, jajaran pengurus pergurusan pencak silat PSHT mengajak pengurus Pagar Nusa dan Pemuda Pancasila untuk mempererat huhungan baik dalam rasa persaudaraan. Serta mengajak bersama-sama menjaga kedamaian di Jawa Tengah.

"Kami memohon maaf atas semua kesalahan kami maupun anggota kami. Mari saling memaafkan dan menjaga ketentraman wilayah kita, Jawa Tengah. Kita satu visi dan misi, mari pererat rasa persaudaraan. Terima kasih atas kehadiran panjenengan semua memenuhi undangan kami," kata Sekretaris PSHT Jateng, Danar Sutopo saat menyampaikan pidato pembukaan.

Ia menyatakan, apabila ada masalah di tingkatan bawah, khususnya bila ada kejadian yang melibatkan anggota PSHT, Pagar Nusa dan Pemuda Pancasila, hendaknya cepat diselesaikan dengan semangat kekeluargaan. 

"Kita ini sama-sama punya anggota banyak. Kita sama-sama memiliki tanggungjawab besar. Maka mari kita selesaikan setiap masalah pada kesempatan pertama, dengan semangat kekeluargaan," tuturnya. 

Lebih lanjut, Ketua PSHT Jateng, Kun Sriwibowo menerangkan, kejadian perkelahian anggota PSHT dan Pagar Nusa di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur diharapkan cepat selesai dan rukun kembali. 

Perselisihan antara anggota PSHT dan Pemuda Pancasila di Bekasi, Jawa Barat juga diharapkan cepat mereda dan kembali damai. 

"Kita tahu, sesama organisasi kita tidak pernah ada masalah. Baik-baik saja dan selalu bisa berkomunikasi akrab seperti ini. Namun, memang kadang orang berjiwa muda bergesekan di lapangan, itu yang perlu kita cegah dan cepat selesaikan. Dan biasanya masalah pribadi orang per orang saja," ujar Danar.

Sementara itu, Direktur Intelijen Keamanan Polda Jateng, KBP Yuda Gustawan yang hadir mewakili Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah dalam pertemuan tersebut mengatakan, Polri sangat gembira dan menyambut baik pertemuan Syawalan tersebut.

"Sungguh bagus pertemuan ini. Bapak Kapolda sangat gembira dan menyambut baik acara ini. Sangat mendukung tugas Polri," tandasnya.

Ia menyebut, PSHT, Pagar Nusa, dan Pemuda Pancasila adalah tiga organisasi yang seksi. Karena sama-sama besar jumlah anggotanya. 

"Organisasi panjenengan ini seksi. Semua pihak tertarik mendekati. Terlebih bila punya kepentingan politik. Nah, ini sekaligus potensi resiko yang harus diwaspadai," ungkap dia.

Ketua PW PSNU Pagar Nusa Jateng, Harun Heru Supriyanto dalam sambutannya menyatakan, selama ini Jawa Tengah adem ayem. Hampir tidak pernah terjadi konflik antar anggota PN dengan PSHT atau Pemuda Pancasila.

Kejadian di Trenggalek maupun di Bekasi menurutnya tidak akan merembet ke Jateng dan tidak akan menyeret anggota di Jateng ikut campur kasus di dua tempat tersebut.

"Kami mendukung dan menyambut baik maksud acara kita malam ini. Saya jamin dan saya yakini kejadian di Trenggalek dan Bekasi tidak akan merembet atau melibatkan orang Jateng. Selama ini kita rukun saja dan adem ayem," ucap Harun.

Di kesempatan yang sama, Ketua MPW Pemuda Pancasila Jateng Bambang Eko Purnomo berharap, pertemuan seperti ini terus berlanjut di kemudian hari. Hal ini penting menurutnya untuk mempererat persaudaraan.

"Mari kita sering-berjumpa begini. Sangat bagus untuk membangun keakraban. Dan mari kita duplikasi pertemuan ini ke struktur di bawah hingga tingkat desa," harap anggota DPRD Jateng ini.

Kontributor: Ichwan
Editor: Syamsul Arifin