Daerah

Pawai Obor Meriahkan Maulid Nabi di Ma’had UIN Lampung 

Jum, 22 November 2019 | 13:45 WIB

Pawai Obor Meriahkan Maulid Nabi di Ma’had UIN Lampung 

Pawai obor Ma’had Al-Jami’ah UIN Raden Intan, Bandar Lampung. (Foto: NU Online/Teni Ma’arif)

Bandar Lampung, NU Online
Ratusan mahsantri Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan, Bandar Lampung, Lampung merayakan momentum maulid Nabi Muhammad SAW dengan pawai obor.
 
Acara yang digelar Kamis (21/11) ini sebagai wujud rasa syukur atas lahirnya Nabi yang sangat dinanti syafaat dan pertolongannya. Rangkaian acara ini ditutup Sabtu malam dengan shalawat bersama.
 
Pawai obor sendiri menjadi salah satu dari rangkaian acara peringatan maulid Nabi yang di dalamnya juga terdapat perlombaan membaca barzanji, shalawat kreasi serta ditutup dengan shawalat bersama.
 
Dan pada puncak acara tersebut juga diisi mauidlah hasanah oleh Gus Lathaiful Ihsan selaku pendiri Permata Shalawat atau Persatuan Mahasiswa Pecinta Shalawat UIN Lampung  sekaligus koordinator daerah Arus Informasi Santri atau AIS Lampung.
 
Acara diikuti segenap mahasantri. Sebagian mereka memegang obor sebagai simbol bahwa santri adalah agen yang selalu istikamah merawat tradisi, kearifan lokal yang sangat bernilai budaya nusantara dan luhur.
 
“Momentum maulid ini adalah sebagai wujud kegembiraan kita atas lahirnya manusia mulia yaitu Nabi Muhammad SAW yang mampu memberikan syafaat kepada umat manusia. Seperti yang kita saksikan bahwa dalam peringatan maulid, Indonesia selalu menjadi yang terdepan dalam memperingati,” kata Jefri Itman Yusup.
 
Menurut ketua pelaksana tersebut, acara mengambil tema Peran Santri Milenial dalam Melestarikan Budaya Lokal. 
 
“Hal ini diambil sebagaimana masuknya Islam di Indonesia adalah dengan menghargai serta merawat tradisi sehingga Islam mampu tetap eksis atau dalam bahasa ushul fiqh disebut al-muhafadhah ala qadimis shalih wal akhdu biljadidil aslah yaitu mempertahankan tradisi dahulu yang baik dan mengambil tradisi terbaru yang lebih baik,” urainya.
 
Perayaan maulid memang terasa tidak hanya di seluruh penjuru negeri, namun juga mancanegara pun turut bersuka cita.
 
“Mengingat momentum sejarah kelahiran manusia yang mampu mengubah sejarah adab, akhlak, etika dan tradisi manusia menjadi lebih luhur dan bermartabat,” jelasnya.
 
Mudir Ma’had Al-Jami’ah Ustadz Muhammad Nur pun menuturkan jika maulid Nabi adalah satu bukti kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW. 
 
“Yang tanpa dirinya kita bukanlah siapa-siapa,” tegasnya. 
 
Hal ini tentu sangat tepat bila mana berkaca pada masa lalu saat umat manusia khususnya bangsa Arab masih jahiliyah dan berlaku tidak manusiawi apalagi beradab, 
 
“Nabi Muhamad hadir untuk mengubah semuanya sesuai dengan apa yang dikatakannya yakni aku diturunkan tidak lain adalah untuk mengubah akhlak manusia,” katanya.
 
Peringatan maulid kali ini dengan momentum pawai obor pun disambut hangat oleh masyarakat sekitar pesantren kampus. Mereka yang mendengar shalawat berdendang dengan diiringi alunan musik hadrah turut keluar rumah atau sekadar membuka pintu guna melihat semarak kemeriahan pawai obor.
 
 
Kontributor: Teni Ma’arif
Editor: Ibnu Nawawi