Brebes, NU Online
PCNU Brebes, Jawa Tengah, kembali menegaskan sikap netralnya dalam pemilu legislatif (Pileg) 9 April mendatang. Penegasan tersebut dilontarkan untuk menghindari tudingan PCNU bakal menggiring Nahdliyin untuk Caleg tertentu.
“Secara organisatoris, sesuai khitah 1926 NU tetap Netral. Tapi bagi warga NU tidak netral karena memiliki hak suara,” ungkap Ketua PCNU Brebes H Athoillah saat pembahasan Sikap NU Brebes dalam Pileg 2009 di Gedung NU Brebes Jumat (6/2) kemarin.<>
Tidak dibenarkan seorang pengurus membawa bendera NU untuk memobilisasi warga NU untuk kepentingan Caleg tertentu. Menurut Atho, persoalan pemilu bagi NU ibarat benang kusut tercelup oli.
“Bagaimana mau mendukung salah satu caleg wong NU milik semua. Begitupun Caleg, tidak bisa mengklaim kalau warga NU di Zona tertentu miliknya,” papar Atho.
Ditambahkan, warga NU jangan sampai menjadi Golongan Putih (golput). Nahdliyin dihimbau untuk menggunakan hak suaranya pada pemilu mendatang. Namun dia mengingatkan jangan asal pilih, tapi pilihlah Caleg yang memberi kebermanfaatan alias barokah bagi NU.
“Kita harus melihat figure, apapun partainya. Apakah caleg tersebut warga NU dan bermanfaat bagi NU atau tidak?” tandasnya.
Sementara Mustasyar PCNU Brebes KH Mas Mansyur Tarsudi mengingatkan, NU bersiasat untuk memperjuangkan aqidah. Jadi dalam memilih caleg perlu dilihat apakah caleg tersebut akan memperjuangkan aqidah Ahlussunah wal Jamaah atau tidak?
Kiai Mansyur mengingatkan, warga Nahdliyin harus melihat Caleg dari nilai ke-NU-annya. “Kalau Caleg tersebut hanya memiliki nilai 25 maka pilihlah yang 50 atau yang 100 sekalian,” tandasnya. (was)
PCNU Brebes, Jawa Tengah, kembali menegaskan sikap netralnya dalam pemilu legislatif (Pileg) 9 April mendatang. Penegasan tersebut dilontarkan untuk menghindari tudingan PCNU bakal menggiring Nahdliyin untuk Caleg tertentu.
“Secara organisatoris, sesuai khitah 1926 NU tetap Netral. Tapi bagi warga NU tidak netral karena memiliki hak suara,” ungkap Ketua PCNU Brebes H Athoillah saat pembahasan Sikap NU Brebes dalam Pileg 2009 di Gedung NU Brebes Jumat (6/2) kemarin.<>
Tidak dibenarkan seorang pengurus membawa bendera NU untuk memobilisasi warga NU untuk kepentingan Caleg tertentu. Menurut Atho, persoalan pemilu bagi NU ibarat benang kusut tercelup oli.
“Bagaimana mau mendukung salah satu caleg wong NU milik semua. Begitupun Caleg, tidak bisa mengklaim kalau warga NU di Zona tertentu miliknya,” papar Atho.
Ditambahkan, warga NU jangan sampai menjadi Golongan Putih (golput). Nahdliyin dihimbau untuk menggunakan hak suaranya pada pemilu mendatang. Namun dia mengingatkan jangan asal pilih, tapi pilihlah Caleg yang memberi kebermanfaatan alias barokah bagi NU.
“Kita harus melihat figure, apapun partainya. Apakah caleg tersebut warga NU dan bermanfaat bagi NU atau tidak?” tandasnya.
Sementara Mustasyar PCNU Brebes KH Mas Mansyur Tarsudi mengingatkan, NU bersiasat untuk memperjuangkan aqidah. Jadi dalam memilih caleg perlu dilihat apakah caleg tersebut akan memperjuangkan aqidah Ahlussunah wal Jamaah atau tidak?
Kiai Mansyur mengingatkan, warga Nahdliyin harus melihat Caleg dari nilai ke-NU-annya. “Kalau Caleg tersebut hanya memiliki nilai 25 maka pilihlah yang 50 atau yang 100 sekalian,” tandasnya. (was)
Terpopuler
1
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Sound Horeg: Pemujaan Ledakan Audio dan Krisis Estetika
4
Perbedaan Zhihar dan Talak dalam Pernikahan Islam
5
15 Ribu Pengemudi Truk Mogok Nasional Imbas Pemerintah Tak Respons Tuntutan Pengemudi Soal ODOL
6
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
Terkini
Lihat Semua
