Pemerintah Akan Terus Bantu Trenggalek Pascabanjir dan Longsor
NU Online · Sabtu, 20 Agustus 2016 | 05:02 WIB
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Kabupaten Blitar akan fokus menangani tiga hal penanganan pascabencana banjir dan longsor Trenggalek. Hal ini disampaikan oleh Ketua PBNU yang juga Wakil Gubernur Jatim H Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) saat di Trenggalek, Jumat (19/8).
"Pak bupati menetapkan kondisi darurat bencana. Kalau darurat, bisa menggunakan anggaran kedaruratan, terutama untuk material rehabilitasi dan rekonstruksi," kata Gus Ipul.
Menurutnya, Pemrov Jatim akan menyetujui rehabilitasi pascabanjir dan longsor. Nanti akan ada pembagian tugas bersama dengan pemerintah kabupaten Trenggalek dan pemerintah pusat mana saja yang dikerjakan agar masyarakat bisa menjalani aktivitasnya sehari-hari dengan normal.
“Nanti ada pembagian tugas. Mana untuk kabupaten. Mana provinsi dan mana pusat,” ungkapnya.
Bencana banjir dan longsor ini terjadi di tujuh kecamatan. Ada sekitar 7500 rumah penduduk yang tergenang air di 24 desa dari empat kecamatan. Sedangkan longsor di beberapa titik terjadi di tiga kecamatan. Bencana tersebut juga mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
“Ada dua fokus utama penanganan yang dilakukan Pemkab Trenggalek, Pemprov Jatim dan pemerintah pusat. Pertama, Memastikan tanggap darurat berjalan lancar hingga dua pekan ke depan pascabencana banjir dan longsor di Trenggalek,” kata mantan Ketum GP Ansor itu.
"Semua yang terkena dampak banjir, mendapatkan pasokan kebutuhan makanan dan minuman, air bersih serta obat-obatan," katanya.
Menurutnya,ada hampir sekitar 30 ribu warga yang terkena dampak banjir dan longsor. Ada buffer stok makanan siap saji dan beras 1 ton dari provinsi yang disiagakan di Kabupaten Trenggalek sebelum bencana banjir longsor. Semuanya didistribusikan ke korban banjir longsor.
"Ada sekitar 30 ribu warga yang terdampak. Ini akan dipantau oleh tim dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Trenggalek. Pelayanan penuh yang dilakukan Pemkab Trenggalek di-back-up Pemrpov Jatim,” terangnya.
Fokus kedua adalah rehabilitasi dan rekonstruksi. Nanti dari data yang masuk, dilihat mana yang rumah rusak parah, sedang, ringan. Sekolah yang rusak dan jembatan. "Data-data ini dikumpulkan semua, termasuk data jalan yang terkena longsor," ujar mantan menteri PDT itu.
Gus Ipul yang melihat langsung ke lokasi bencana mengakui memang masyarakat terdampak membutuhkan pemulihan sehingga membutuhkan dana dari Pemkab Trenggalek, Pemprov Jatim dan pemerintah pusat serta dana dari pihak swasta.
"Kami melihat memang kondisinya masuk darurat bencana. Tingkat kerusakannya memang cukup luas dan memerlukan dana segera untuk rekonstruksi," kata Gus Ipul. (Imam Kusnin Ahmad/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua