Daerah

Pemuda adalah Benteng Pengaruh Global

Kam, 21 November 2019 | 03:00 WIB

Pemuda adalah Benteng Pengaruh Global

Temu Wicara Organisasi Kepemudaan yang diadakan Dinas Pemuda dan Olahraga Bojonegoro, Jawa Timur. (Foto: NU Online/M. Yazid)

Bojonegoro, NU Online 
Peran pemuda dalam menghadapi tantangan dan pengaruh global tidak bisa dipandang sebelah mata. Untuk itu butuh sinergi atau mitra dari berbagai pihak agar perannya kian kuat. Tidak terkecuali dukungan dari pihak pemerintah.
 
"Organisasi kepemudaan itu pasukan elit sebagai benteng pengaruh global. Pemuda sekarang tanpa sadar banyak yang terjebak budaya global, mindset dan lifestyle," kata Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Bojonegoro, Jawa Timur, Mustakim saat menjadi narasumber Temu Wicara Organisasi Kepemudaan yang diadakan Dinas Pemuda dan Olahraga, Rabu (20/11).
 
Kepada segenap peserta kegiatan yang mewakili organisasi kepemudaan di Kota Ledre, ia menegaskan, bahwa kekuatan besar ada pada diri para pemuda. Saat ini mereka berperan penting dalam membentengi arus globalisasi.
 
"Pemuda secara umum adalah kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan, karena organisasi kepemudaan sebagai porosnya. Untuk itu pemuda harus bersinergi dengan stakeholder yang membidangi kepemudaan," ujar mantan ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bojonegoro ini.
 
Sementara itu narasumber lainnya Sekretaris Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, Miftahul Huda menyampaikan pentingnya membangun sinergi organisasi kepemudaan. Baik dalam pengambilan peran dan tanggungjawab sosial dalam rangka mempercepat pembangunan Bojonegoro di semua bidang.
 
"Struktur maupun infrastruktur kepemudaan harus segera mungkin terbenahi dengan baik. Baik dari sisi kelembagaan organisasi kepemudaan yang ada, maupun arah visi misi dan program yang dicanangkan masing-masing organisasi yang ada, serta peningkatan kapasitas SDM pengurus," ungkap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
 
Pria yang akrab disapa Takul ini menyebut dalam peraturan daerah nomor 1 tahun 2019 tentang kepemudaan itu sebagai bagian dari dasar dan acuan dalam arah pembangunan kepemudaan. Termasuk Undang-undang nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan, dan juga peraturan pemerintah nomor 41 tahun 2011 tentang pengembangan kewirausahaan dan kepeloporan pemuda serta penyediaan prasarana dan sarana kepemudaan.
 
Sehingga pemuda merupakan asset bangsa, yang ke depannya diharapkan melanjutkan estafet kepemimpinan dan pelaku pembangunan di semua lini. Melalui diskusi kepemudaan ini menegaskan komitmen pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam upaya untuk memberikan ruang penuh dalam keterlibatan percepatan pembangunan di Bojonegoro di semua lini.
 
"Tanggungjawab pemerintah itu diantaranya melakukan penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan potensi pemuda. Serta keseimbangan penyiapan kebutuhan sarana dan prasarana, guna pembangunan kepemudaan menjadi tanggung jawab pemerintah dalam hal ini, Pemkab Bojonegoro," jelas mantan ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Bojonegoro ini.
 
Dalam peraturan daerah (Perda) tentang kepemudaan tersebut menjelaskan peran aktif pemuda menjadi modal tersendiri yang di dalamnya terdapat tiga aspek, yakni menjadi kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan.
 
Sedangkan Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bojonegoro, Dandi Suprayitno menambahkan, dengan adanya forum ini diharapkan mampu membangun inovasi serta suara dari pemuda. Selanjutnya direalisasikan dalam bentuk nyata.
 
"Bagaimanapun kaum muda Bojonegoro, sebagai penerus tentu perlu sinergi. Bahwa dialog itu penting, substansi serta tujuan adalah hal yang utama. Kami sebagai pemangku kebijakan tentu tujuan dan harapan yang utama mengajak pemuda untuk berkiprah," pungkasnya.
 
Kontributor: M. Yazid
Editor: Syamsul Arifin