Daerah

Penerapan Normal Baru di Sejumlah Benua Jadi Perbincangan di IAIN Pontianak

Rab, 10 Juni 2020 | 10:00 WIB

Penerapan Normal Baru di Sejumlah Benua Jadi Perbincangan di IAIN Pontianak

Penerapan normal baru diberbagai negara akan menjadi perbincangan menarik di IAIN Pontianak. (Foto: NU Online/Siti Maulida)

Pontianak, NU Online
Banyak harus disiapkan saat akan diberlakukannnya normal baru atau new normal. Dan untuk menghadapi hal tersebut, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Isalam Negeri (IAIN) Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) kembali menggelar webinar dengan melibatkan narasumber dari luar negeri.
 

Webinar internasional empat benua kali ini mengusung tema ‘Spirit Lintas Iman dalam Menghadapi New Normal Pandemi Covid-19’ melalui Zoom dan Youtube FUAD IAIN Pontianak. Acara akan dilaksanakan Jumat (12/6).

 

Webinar ini merupakan internasional virtual perdana yang digelar FUAD IAIN Pontianak. Sebelumnya fakultas setempat juga sukses menyelenggarakan webinar nasional dengan mengangkat tema ‘Dakwah Virtual pada masa Pandemi Covid-19’.

 

Kegiatan ini sangat menarik karena narasumber yang akan memberikan pemaparan merupakan akademisi dari berbagai kampus di sejumlah negara bahkan benua.

 

Adapun narasumber yang akan memberi pemaparan ialah. Imam Malik Ridwan, yang merupakan Awardee 5000 Doktor School of Social Sciences, Western Sidney University, di Australia, kemudian Munawir Aziz selaku  peneliti Yahudi dan Antisemitism Parkes Institute, University of Southampton di United Kingdom. Berikutnya Yuseva Ariyani Iswandari selaku dosen Ohio State University USA, Zuli Qodir selaku dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yulianti dari Leiden University Belanda. Ada juga Rian Rinaldi Djita yang merupakan Vanderbilt University PhD student in Education Policy at University of Arkansas, dan yang terakhir H Zaenuddin Hudi Prasojo selaku dosen Studi Agama-agama FUAD IAIN Pontianak

 

“Kegiatan dilaksanakan agar bisa mengetahui sejauh mana perkembangan penanganan Covid di belahan dunia,” kata Elmansyah, Rabu (10/6).

 

Dosen Fakultas Ushuludin sekaligus panitia pelaksa ini menyampaikan bahwa dengan webinar lintas benua, akan diketahui respons umat beragama terkait pandemi Covid-19 di belahan dunia.

 

“Termasuk respons umat beragama terkait new normal pandemi Covid-19 selain Indonesia ketika menghadapi Corona,” tegasnya.

 

Dalam pandangannya, selama ini reaksi paling aktif baik positif maupun negatif terkait Corona adalah umat beragama, karena adanya pembatasan berkumpul di rumah ibadah. Dan pemberlakuan new normal yang berarti kondisi baru yang mengharuskan umat beragama memiliki kebiasaan baru. 

 

“Kita tidak tahu bagaimana dengan new normal di belahan bumi lainnya. Apakah sama atau tidak,” ungkap Elmansyah

 

Selain itu Elmansyah juga mengatakan bahwa peserta yang mendaftar tampak antusias untuk mengikuti webinar ini. Buktinya, baru dua hari dibuka pendaftaran, sudah seribu lebih peserta yang akan ikut. 

 

“Hal ini terjadi  karena selain judul webinar internasional empat benua ini begitu menarik, juga tidak ada pemungutan biaya bagi yang ingin mengikuti,” ujarnya.

 

Kontributor: Siti Maulida
Editor: Ibnu Nawawi