Daerah

Penghasilan Buruh di Jember Terhenti, Mahasiswa Aktifkan Sepako

Sab, 23 Mei 2020 | 21:40 WIB

Penghasilan Buruh di Jember Terhenti, Mahasiswa Aktifkan Sepako

Penyaluran bantuan bagian dari seribu paket sembako (Sepako). (Foto: Irwan)

Jember, NU Online
Dampak Covid-19 mengakibatkan menurunnya pendapatan sebagian besar masyarakat, termasuk di Jember, Jawa Timur. Beberapa buruh di sebelas kecamatan di Jember harus kehilangan mata pencahariannya.
 
Bajuri, Ketua PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember, mengatakan situasi itu memunculkan inisiatif di tengah masyarakat untuk saling dukung.
 
"Pandemi yang terjadi pada bulan Ramadhan, menjadi momen yang tepat untuk membantu mereka yang tidak diuntungkan tersebut. Caranya dengan berbagi sesama seperti dalam Gerakan 1000 Paket Sembako (Sepako)," kata Bajuri.
 
Karena itu, dirinya turut proaktif mendukung kegiatan sosial tersebut. "Saya ikut keliling kegiatan ini dan saya merasakan betul manfaatnya. Pandemi Covid-19 memberikan dampak sosial dan ekonomi," kata mahasiswa S2 Ekonomi Syariah Pascasarjana IAIN Jember itu.
 
Sepako adalah kegiatan penyaluran bantuan oleh Fakultas Syariah IAIN Jember. Sampai akhir Ramadhan, sepako sudah berkeliling ke sebelas kecamatan di Kabupaten Jember. Kesebelas kecamatan itu adalah Kaliwates, Ajung, Sukorambi, Rambipuji, Tanggul, Sumberbaru, Silo, Kalisat, Ledokombo, Arjasa dan Jenggawah.
 
Penyaluran tersebut melibatkan beberapa pihak seperti Ikatan Alumni Fakultas Syariah, AZKA Al-Baitul Amin Jember, DPC APSI, PC PMII Jember, UPZ Darul Hikam dan LKBHI IAIN Jember.
 
Keterlibatan banyak pihak dan banyaknya titik penyaluran menjadikan kegiatan ini serasa menali ikatan silaturahim dengan masyarakat di berbagai kecamatan di Jember. 
 
Seperti pada Jumat (22/5), panitia Sepako meluncur ke Kemuning Arjasa, bertemu dengan Joko dan kaum dhuafa. Ada puluhan dhuafa yang sudah menunggu di Kemuning Arjasa. Selanjutnya, panitia melanjutkan perjalanan dari Arjasa ke Jenggawah yang merupakan daerah Jember Selatan.
 
Panitia rela menempuh perjalanan yang melelahkan karena dari ujung utara Jember menuju Jember Selatan menuju Pondok al-Madaniah Jenggawah. Prof Haris (Dekan), Ali Syaifudin (Direktur LKBHI), Aminullah (Dosen), dan Fathurrasyid (Direktur AZKA Al-Baitul Amin Jember) turut serta mengawal pembagian sembako di akhir Ramadlan tersebut.     
 
Ketua Yayasan AZKA Al-Baitul Amin Jember, Ustadz Zainal Anshari mengatakan bahwa kegiatan Gerakan Sepako ini akan dilakukan setelah Ramadhan.
 
"Ini pemanasan di bulan Ramadlan. Insyaallah, setelah Ramadlan akan kami lanjutkan lagi. Terutama karena manfaatnya jelas pada masyarakat yang terdampak Covid-19," tukas Zainal Ansori, mahasiswa Program Doktor di UNISMA Malang tersebut. 
 
Ketua DPC APSI Jember Zainal Abidin menyampaikan hal senada. "Sejak awal, kami sangat mendukung kegiatan ini. Terus maju Fakultas Syariah untuk mengabdi pada masyarakat luas. Kami dari DPC Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia support penuh kegiatan ini. Masyarakat Jember khususnya, saya lihat, sangat berterima kasih dengan kegiatan ini," ujarnya.
 
Dekan Fakultas Syariah IAIN Jember, Prof MN Harisudin mengatakan kata kunci keberhasilan Gerakan Sepako adalah sinergi. Sinergi menjadi hal yang sangat penting.
 
"Di tengah pandemi, berbagai lembaga seperti tampak dalam kegiatan ini, dapat melakukan kerjasama dan sinergi melakukan kegiatan sosial untuk mengurangi penderitaan korban terdampak pandemi," tegasnya.
 
Kontributor: M Irwan Z
Editor: Kendi Setiawan