Daerah

Penganiayaan Tokoh NU, PW Ansor Jateng Minta Polisi Jangan Sederhanakan Isu

Sen, 19 Maret 2018 | 15:45 WIB

Semarang, NU Online
Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (PW GP) Ansor Jawa Tengah mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas kasus penganiayaan dengan korban salah seorang tokoh NU di Kendal berdasarkan fakta-fakta di lapangan.

Ketua PW Ansor Jawa Tengah H Solahudin Aly mengatakan, pihaknya menemukan beberapa kejanggalan terkait motif pelaku yang dari hasil sementara penyidikan pihak kepolisian dilatarbelakangi modus perampokan. 

Menurutnya, berdasarkan fakta di lapangan tidak ditemukan indikasi yang mendukung kesimpulan tersebut.

Pertama, pelaku tiba-tiba mendatangi rumah korban dan mengarah ke mobil yang ditumpangi korban.  Kedua, tidak ada percakapan antara pelaku dengan korban, dan pelaku sekonyong-konyong menyabetkan golok ke arah korban. 

Ketiga, pelaku sama sekali tidak berusaha merebut tas istri korban yang sama-sama berada di lokasi kejadian dan pelaku tidak melukai saksi-saksi perempuan yang berusaha menghentikannya dan yang keempat, jika memang pelaku berniat menjambret, mestinya dia sudah menyiapkan kendaraan atau tumpangan untuk melarikan diri.

Gus Solah juga menemukan fakta lain, pagi hari sebelum kejadian, pelaku sempat menyampaikan niatnya kepada salah seorang warga bahwa dia ingin membunuh seseorang, tapi siapa orang itu tidak disebutkan oleh pelaku.

Berdasarkan temuan tersebut, Gus Sholah mendesak pihak kepolisian untuk mengungkapnya secara tuntas dan tidak menyederhanakan isu yang malah tidak mendukung dengan fakta yang sebenarnya.

“Berdasarkan informasi yang kami kumpulkan dari tim PC GP Ansor Kendal dan bertemu langsung dengan saksi kunci dari pihak keluarga korban, kami menemukan ada indikasi tindakan pelaku sudah direncanakan, entah oleh pelaku sendiri ataukah ada pihak lain yang menyuruhnya,” imbuh Gus Sholah.

Ketika dimintai tanggapan peristiwa di Kendal yang dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa serupa di daerah lain di tanah air yang marak akhir-akhir ini, Gus Sholah tidak menyalahkan anggapan yang berkembang di masyarakat.

Menurutnya, isu yang berkembang di masyarakat itu timbul dari rangkaian-rangkaian peristiwa yang identik, membuat siapa saja dapat dengan mudah membuat kesimpulan bahwa kasus tersebut diorganisir oleh pihak tertentu. Sebaliknya, anggapan-anggapan tersebut bisa dipatahkan jika polisi berhasil mengusutnya secara tuntas.

“Bagamana mungkin orang-orang gila atau gangguan jiwa itu bisa menggunakan senjata tajam dan melakukan operasi targetnya memilih-milih calon korbannya? Pertanyaan ini seharusnya menjadi petunjuk bagi kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut lebih mendalam. Belajar dari kasus-kasus sebelumnya, kami yakin polisi bisa mengungkap kasus di Kendal ini dengan baik,” terangnya.

Mengenai tindak lanjut dari PW Ansor dalam mengawal kasus ini, Gus Sholah telah menginstruksikan kepada PC Ansor Kendal agar tim khusus yang telah dibentuk dapat terus menggali informasi lanjutan dan sekaligus mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan.

Selain itu, pihaknya telah menginstruksikan kepada para kader Ansor dan Banser di Jawa Tengah di semua tingkatan untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap berbagai bentuk gangguan keamanan, terutama gangguan yang mengancam kyai-kyai NU atau tokoh masyarakat. (Muiz)