Pengurus Masjid Az-Zahrotun Buka Musyawarah NU dan Muhammadiyah
NU Online · Rabu, 16 April 2014 | 18:17 WIB
Yogyakarta, NU Online
Mengatasi perbedaan perihal sholawat atau pujian terhadap nabi Muhammad SAW setelah adzan, pengurus masjid Az-Zahrotun HM Jeafri mengadakan diskusi di teras masjid. Musyawarah ini bertujuan mencari kemaslahatan antara warga NU dan Muhammadiyah di sekitar masjid di bilangan Wonocatur, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Selasa, (15/4).
<>
“Saya berharap, dilakukannya musyawarah ini bisa memberikan jalan terang dan cara terbaik bagi kita semua. Dengan ini, kekeluargaan kita akan semakin erat,” kata HM Jeafri.
Musyawarah ini diikuti 11 jemaah. Tiga dari pihak Muhammadiyah. Tujuh dari pihak NU dan seorang warga umum. Forum ini berisi pengutaraan dalil baik pendapat ulama maupun hadits. Setiap dalil menguatkan kedua pihak.
Walaupun musyawarah diwarnai dengan dinamikanya, HM Jeafri kemudian mengambil keputusan bahwa, “Yang mau pujian atau sholawatan ya terserah.”
“Saya akan terus melakukan pujian setelah adzan. Karena, dengan ini insya Allah masjid akan menjadi lebih syiar. Dalam waktu dekat kita akan merutinkan barzanjian,” tambah Ali Mahmudi yang mewakili pihak NU. (Ahmad Syaefudin/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
2
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
5
Kick Off Jalantara, Rais Aam PBNU Pimpin Pembacaan Kitab Karya Syekh Abdul Hamid Kudus
6
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
Terkini
Lihat Semua