Daerah

Pengurus NU Harus Jadi Contoh Penegakan Protokol Kesehatan

Sen, 15 Juni 2020 | 15:00 WIB

Pengurus NU Harus Jadi Contoh Penegakan Protokol Kesehatan

Tim NU Peduli Covid-19 di Jombang memberikan panduan protokol kesehatan saat sosialisasi dengan warga. (Foto: Istimewa)

Pringsewu, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung terus mengajak warganya untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan yang telah diberikan oleh pemerintah. Terlebih para pengurus NU, harus bisa memberikan tauladan pada masyarakat khususnya pada warga NU.


"Di era pandemi Covid-19 penting untuk memberi dan menjadi contoh yang baik bagi orang-orang sekitar. Mematuhi protokol kesehatan bukan hanya menyelamatkan diri tapi juga menyelamatkan orang lain," kata Ketua PCNU Pringsewu, H Taufik Qurrohim saat Rapat Gabungan NU, Banom, dan Lembaga di Gedung Nu Pringsewu, Senin (15/6).


Menghadapi kondisi yang belum tahu kapan akan berakhir ini, ia juga mengingatkan warga NU untuk bersabar dan tidak emosional. Apalagi sampai terpancing dengan ulah segelintir orang yang memprovokasi melalui media sosial untuk menerjang aturan protokol kesehatan.


"Ada saja segelintir orang yang memanfaatkan kesempatan musibah ini untuk sebuah kepentingan pribadi atau kelompok. Jadi harus berhati-hati dalam menerima informasi di media sosial," anjurnya.


Dampak yang diakibatkan musibah ini, lanjutnya, bukan hanya di sektor kesehatan saja. Berbagai sektor seperti pendidikan, sosial, dan ekonomi pun ikut terpengaruh. Solusi nyata dengan aksi nyata lah yang harus dilakukan dan tidak menambah runyam suasana dengan termakan berita hoaks.


Seperti saat goyahnya sektor ekonomi, warga NU bisa saling membantu yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup dengan semisal 'sedekah bumi'. Ini merupakan bentuk sedekah berbagai macam hasil bumi yang ditempatkan di pagar rumah.


"Kalau ada sayuran, bumbu dapur, lauk, dan sejenisnya bisa disedekahkan. Digantung di pagar dan warga serta tetangga yang membutuhkan bisa mengambil sesuai kebutuhan," contohnya.


Dengan adanya Covid-19, berbagai kegiatan dan tradisi NU juga untuk sementara terhenti. Semua warga NU tentu sudah rindu dengan tradisi kumpul-kumpul yang sudah menjadi identitas warga NU.


"Sudah lama tidak Yasinan, tahlilan dan berbagai aktivitas amaliah Ahlussunah wal Jamaah. Sehingga perlu cara khusus mengobati rindu ini," katanya.


Dengan kebijakan pembukaan tempat ibadah oleh Kementerian Agama menjadi suntikan semangat sendiri untuk meningkatkan 'imanitas'. "Kalau menjaga diri secara fisik merupakan cara menjaga imunitas. Tapi berjamaah bisa untuk menjaga imanitas jiwa kita," tandasnya pada pertemuan tersebut.


Rakor gabungan ini diselenggarakan dalam rangka menyamakan langkah dalam menjalankan kegiatan di tengah Pandemi Covid-19. Hadir dalam kegiatan tersebut Rais Syuriyah PCNU Pringsewu KH Ridwan Syuaib dan seluruh jajaran pengurus MWCNU, Banom, dan Lembaga.


Pewarta: Muhamad Faizin
Editor: Syamsul Arifin