Daerah

Peringati Hari Pahlawan, Siswa di Jatim Baca Tahlil dan Bagikan Bunga Kasih Sayang

Kam, 11 November 2021 | 01:00 WIB

Peringati Hari Pahlawan, Siswa di Jatim Baca Tahlil dan Bagikan Bunga Kasih Sayang

Apel Hari Pahlawan di Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (10/11/2021). (Foto: M Yazid)

Jakarta, NU Online

Berbagai cara unik dilakukan para siswa dalam memperingati Hari Pahlawan 10 November pada Rabu (10/11/202). Di Kediri, Jawa Timur, Sekolah Dasar (SD) Islam Nahdlatul Ulama (NU) Pare, Kabupaten Kediri, setiap satu siswa atau siswi berdiri di depan makam pahlawan. Kemudian setiap siswa tersebut membacakan Yasin, Tahlil dan doa untuk pahlawan. Selanjutnya menaburkan bunga di pusaran makam pahlawan.

 

"Acara kita pusatkan di Taman Makam Pahlawan Canda Bhirawa Kabupaten Kediri dan diikuti 300 siswa-siswi," jelas Kepala SDI NU Pare, Siti Ulifah.

​​​​​​​

Ulifah menambahkan, ketika berdiri di depan makam pahlawan tersebut, setiap peserta didik diajak bermuhasabah untuk mngenang jasa para pahlawan yang ada di hadapanya. Hal ini dilakukan agar lebih fokus. Acara diikuti siswa-siswi kelas 4-6.

 

"Kita ingin mengajarkan sifat pahlawan ke peserta didik. Sifat tersebut yaitu berjuang dan berkarya nyata untuk bangsa. Tidak lelah melakukan hal baik untuk sesama," imbuhnya.

 

Ulifah menjelaskan, di masa depan Indonesia butuh kolaborasi di antara warga negaranya. Sifat ini bisa ditiru dari para pahlawan yang bahu membahu mengusir penjajah agar Indonesia merdeka.

 

Acara tersebut juga mendapat apresiasi dari Dinas Sosial Kabupaten Kediri dan berharap ke depannya ada konsep acara kreatif seperti ini lagi.

 

"Tujuan acara ini yaitu mentransfer semangat kepahlawanan dalam kehidupan masa kini. Zaman boleh berubah, tapi keberanian dan kegigihan harus terus diwariskan," tegasnya.

 

Selain melakukan ziarah makam, SDI NU Pare juga mengadakan donor darah bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kediri. Acara ini diikuti sekitar 60 peserta. 

 

"Sebagai kelanjutan ziarah makam pahlawan, dulu nenek moyang kita mengorbankan darah di Medan juang. Kita simbolkan dengan donor darah," tandasnya.

 

Bunga kasih sayang

Sementara itu di Bojonegoro, Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PK IPNU- IPPNU) Sekolah Menegah Pertama Nahdlatul Ulama (SMP NU MODEL) Desa Sumuragung Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang memberikan bunga kepada pahlawan tanpa tanda jasa yakni guru.

​​​​​​​

Sehari sebelum memperingati hari pahlawan, para siswa yang tergabung dalam PK IPNU-IPPNU bersama-sama merangkai bunga berwarna putih dan bertangkai. Mereka bekerjasama untuk menyemarakkan hari pahlawan dengan cara dan konsep sederhana oleh para siswa.

 

Pengurus PK IPNU IPPNU SMP NU MODEL melakukan gerakan penghormatan kepada pahlawan - pahlawan tanpa tanda jasa sekitar komplek, dengan memberikan bunga bertangkai hijau berkelopak putih dan sambil mengucapkan terimakasih atas jasa dan perjuangannya dalam pendidikan selama ini.

 

"Hal ini merupakan aplikasi tarbiyah nyata kepada para santri (sebutan anak-anak yang besekolah di SMP NU MODEL) agar terbiasa menghargai jasa siapapun, tak terkecuali dewan asatidz yang tanpa lelah mencerdaskan anak-anak bangsa," kata Ahsanul Amilin, kepala sekolah SMP NU MODEL.

 

Menurutnya, peringatan Hari Pahlawan PK IPNU IPPNU SMP NU MODEL Sumberrejo dilakukan mulai pukul 07.15 WIB dan berakhir pada pukul 08.30 WIB. Acara diawali dengan apel peringatan Hari Pahlawan yang diikuti oleh seluruh kelas, juga dewan asatidz.

 

Dalam pelaksanaan apel tersebut dibacakan resolusi jihad yang menjadi cikal bakal terjadinya pertempuran 10 November.

 

"Pembacaan resolusi jihad ini untuk memberikan wawasan kebangsaan kepada santri SMP NU MODEL Sumberrejo, bahwa perjuangan bangsa ini tidak pernah terlepas dari rasa cintanya para ulama, kiai dan santri dalam usahanya mempertahankan kemerdekaan untuk kemudian diwariskan kepada kita sekalian," pungkas Kepala sekolah yang juga Wakil Ketua Pimpinan Cabang LAZISNU Bojonegoro.

 

Kontributor: Syarif Abdurrahman, M Yazid​​​​​​​
Editor: Kendi Setiawan​​
​​​​​​​