Syaikh Samir ibn Abdurrahman al-Khauli ar-Rifa’i saat menjadi pembicara studium general yang diselenggarakan Prodi PAI Unisla. (Foto: NU Online/Wahyu Eka)
Lamongan, NU Online
Maraknya paham keislaman yang jamak menyulut kerasahan dan pertikaian, menjadi perhatian tersendiri bagi Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam Lamongan (Unisla) Jawa Timur. Karenanya, para sivitas akademika juga sudah selayaknya memperkuat akidah Islam agar semakin yakin dan tidak terpengaruh oleh ajaran yang menyimpang.
Maraknya paham keislaman yang jamak menyulut kerasahan dan pertikaian, menjadi perhatian tersendiri bagi Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam Lamongan (Unisla) Jawa Timur. Karenanya, para sivitas akademika juga sudah selayaknya memperkuat akidah Islam agar semakin yakin dan tidak terpengaruh oleh ajaran yang menyimpang.
Dengan menggandeng Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Lamongan, Prodi PAI menggelar kuliah umum di Masjid Muhadharatul Afkar, Lamongan, Selasa (8/10).
Di hadapan ratusan peserta yang hadir, Syaikh Samir ibn Abdurrahman al-Khauli ar-Rifa’i banyak menyingung akidah Ahlussunnah wal Jamaah atau Aswaja melalui beberapa hal.
Yakni akidah tanzih, bahwa Allah sesuai paham Aswaja yang maha suci dari segala bentuk, arah dan ukuran. Hal tersebut diperkuat dengan mengutip surat al-Syura ayat 11, laisa kamitslihi syai’un, bahwa Allah tidak menyerupai apapun.
“Allah tidak serupa dengan seluruh makhluk, baik dari segi bentuk, ukuran, arah, tempat. Maha suci Allah dari segala sesuatu, baik dzat maupun sifat-Nya” terang Syaikh Samir sebaimana diterjemahkan oleh Ustadz Nur Rahmat.
Untuk menegaskan tentang ketauhidan, Syaikh Samir juga mengutip beberapa kaidah pokok yang diikuti oleh peserta daurah ilmiah. Misalnya sebuah pandangan yang menyatakan Allahu maujudun bi laa makan bahwa Allah ada tanpa tempat.
Demikian pula Mahma tashawwarta bi baalika, fallahu bi khilafi dzalik yakni apapun yang terlintas atau tergambar maupun terbayang dalam benakmu, maka Allah bukan seperti itu.
Pada kesempatan tersebut, syaikh yang menjadi guru besar di Global University Lebanon ini mengijazahkan sebuah amalan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada para peserta studium general.
Gelaran ini demikian semarak karena selain dihadiri ratusan mahasiswa, juga turut hadir sejumlah tokoh. Ada Ketua PCNU Lamongan, H Supandi Awaludin, Zulkifli Lubis dan Nuril Badriyah selaku Wakil Rektor I dan II, serta Wardoyo yang juga sebagai Ketua Yayasan Unisla.
Tampak pula jajaran PC LDNU Lamongan yang turut mengawal selama acara berlangsung.
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menata Pola Hidup Positif Pasca-Ramadhan
2
Khutbah Jumat: Meraih Pahala Berlimpah dengan Puasa Syawal
3
Khutbah Jumat: Syawal, Menjalin Silaturahmi dan Memperkokoh Persatuan Bangsa
4
Hukum Mengulang Akad Nikah karena Grogi
5
Kalahkan Australia 1-0, Timnas Indonesia Berpeluang Lolos Fase Grup Piala Asia U-23 2024
6
Sejarah Awal Berdirinya Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon
Terkini
Lihat Semua
