Daerah

Perkuat Ekonomi Warga, NU OKU Timur Luncurkan Beras Nusantara

NU Online  ·  Selasa, 28 April 2020 | 06:00 WIB

Perkuat Ekonomi Warga, NU OKU Timur Luncurkan Beras Nusantara

Beras Nusantara PCNU OKU Timur, Sumsel (Foto: NU Online/MZ Aziz)

OKU Timur, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan memanfaatkan potensi hasil pertanian yang cukup melimpah di daerahnya dengan meluncurkan 'Beras Nusantara'.
 
"Dengan menggandeng CV Amnamun, PCNU OKU Timur melakukan MoU dan sekaligus peluncuran produk beras Nusantara merupakan gagasan gerakan ekonomi kemandirian umat," ujar Ketua PCNU HM Syahri.
 
Dikatakan, kegiatan bertempat di Sekretariat Yayasan Pesantren Al-Ikhlas Pemetung Basuki, Buay Pemuka Peliung pada Kamis (23/4) sebagai bentuk kemandirian dan penguatan ekonomi Nahdliyin.
 
"Meskipun di tengah-tengah suasana pandemik Covid-19, PCNU OKU Timur tetap melakukan kegiatan dengan peluncuran perdana beras Nusantara bekerjasama dengan CV Amnamun," jelasnya.
 
Kepada NU Online, Senin (27/4) HM Syahri mengungkapkan, periode kepengurusan tahun ini, syuriyah dan tanfidziyah bersepakat mengusung 3 platform yakni penguatan organisasi, kedua penguatan akidah ahlussunnah waljamaah, dan yang ketiga penguatan ekonomi kemandirian NU. 
 
"Kita mengawali dari program platform yang ketiga yakni penguatan ekonomi kemandirian dengan melakukan kerja sama yang mana meluncurkan produk beras sehat bergizi," katanya.
 
Beras ini lanjutnya, akan dipasarkan ke seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya warga nahdliyin khususnya dengan dilebelisasi beras Nusantara di bawah naungan Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama OKU Timur.
 
"Produk beras nusantara ini sebuah langkah awal, tentunya nanti akan diteruskan dengan program-program lainnya yang dibutuhkan oleh warga," harapnya.
 
Direktur CV Amnamun Ahmad Bastari menuturkan, slogan perusahaannya yakni mengajak belajar memahami hidup bekerja memenuhi dan beramal menghiasi hidup.
 
Dari pengalaman bekerja sebuah perusahaan dan pandangan-pandangan lain, pihaknya lebih bersyukur kepada Allah SWT karena ditakdirkan untuk menjadi orang yang harus menjalani hidup belajar dari bawah.
 
"Ke depan kami akan realisasikan ke lembaga perekonomian Nahdlatul Ulama khususnya untuk bersama-sama menjalankan konsep ini," janjinya. 
 
Dikatakan, dalam jangka pendek pihaknya segera melakukan legalisasi branding, di mana saat ini proses pendaftaran brand sudah dilakukan ke dinas kabupaten walaupun pada dasarnya untuk penjualan komoditi dan beras tidak dipermasalahkan atau dipantau oleh negara. 
 
"Harga eceran tinggi penjualan dan kualitasnya itulah yang dipantau oleh aturan perundang-undangan. Sehingga penjualan beras bebas tanpa brand asalkan penjualan beras itu dalam standarisasi nasional dan dalam pantauan undang-undang yang sah, akan tetapi brand ini tetap kita daftarkan agar tidak diakui oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membuat brand yang sama dengan kita," pungkasnya.
 
Kontributor: MZ Aziz
Editor: Abdul Muiz