Daerah

Permudah Belajar Al-Qur’an dengan Metode Qiro’ati

Jum, 12 Februari 2016 | 03:00 WIB

Probolinggo, NU Online
Untuk memberikan kemudahan bagi santri dalam belajar membaca dan menghafalkan Al-Qur’an, Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Hidayatul Ula di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur menerapkan Metode Qiro’ati. Metode ini mulai diterapkan sejak tahun 2011 atau sudah berjalan 5 tahun.

Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala MINU Hidayatul Ula Musyarofah. Menurutnya, dengan metode ini anak-anak bisa lebih mudah membaca Al-Qur’an secara baik dan benar serta terbiasa dengan Al-Qur’an setiap hari.

“Biasanya setiap akhir tahun kami menggelar khatmil Qur’an untuk menguji kemampuan anak-anak yang sudah menempuh pendidikan dalam membaca Al-Qur’an. Kami merasa bangga karena MINU Hidayatul Ula adalah satu-satunya lembaga MI di Kota Probolinggo yang berani melaksanakan khatmil Qur’an dengan Metode Qiro’ati,” katanya, Kamis (11/2).

Wakil Sekretaris Pimpinan Cabang Muslimat NU Kota Probolinggo ini menegaskan bahwa dengan metode ini anak-anak akan semakin sadar pentingnya membaca Al-Qur’an secara baik dan benar.

“Yang terpenting lagi, anak-anak bisa semakin cinta terhadap Al-Qur’an dan semakin terbiasa sehari-hari dengan Al-Qur’an. Karena di sekolah setiap hari ada program P2Q yang dilaksanakan setiap hari selesai pembelajaran,” jelasnya.

Menurut Musyarofah, metode ini menggunakan jilid sebagai dasar pengenalan huruf Al-Qur’an. Jilidnya terdiri dari jilid 1 sampai jilid 6. Setelah selesai jilid 6 akan melanjutkan ke Al-Qur'an sampai juz 30 kemudian proses khataman. Anak-anak yang sudah khatam Al-Qur’an akan melanjutkan program tahfidz (hafalan) juz 30.

“Namun yang menjadi kendala, metode Qiro’ati jarang digunakan di mushalla sehingga anak-anak mempunyai 2 metode yang berakibat pada perubahan cara membaca yang tidak sesuai dengan yang diterapkan sekolah,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)