Daerah

Pesan Pengasuh Mambaul Ma’arif Denanyar: Santri Harus Istiqamah Ngaji meski Liburan Pondok

Sab, 8 April 2023 | 15:30 WIB

Pesan Pengasuh Mambaul Ma’arif Denanyar: Santri Harus Istiqamah Ngaji meski Liburan Pondok

Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang, KH Abdussalam Shohib menyampaikan pesan penting kepada santri di Peringatan 1000 hari KH Hasyim Wahid sekaligus Peringatan Nuzulul Qur'an, Jumat malam (7/4/2023) di Masjid Jami' Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar. (Foto: NU Online/Syamsul Arifin)

Jombang, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, KH Abdussalam Shohib berpesan kepada para santrinya agar saat pulang ke rumah tetap istiqamah ngaji Al-Qur’an dan kitab-kitab yang diajarkan di pesantren.


Demikian ini disampaikan karena para santri Mambaul Ma’arif dalam pekan ini akan menikmati liburan Ramadhan. Mayoritas santri akan memilih pulang ke rumahnya masing-masing.


"Nanti kalau pulang, bukan berarti ngajinya libur. Melainkan kalian harus mempertahankan kebaikan-kebaikan dan kebiasaan-kebiasaan baik selama di pondok," katanya saat Peringatan 1000 hari KH Hasyim Wahid sekaligus Peringatan Nuzulul Qur'an, Jumat malam (7/4/2023) di Masjid Jami' Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar.


Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ini kemudian memberikan tips agar santri tetep bisa mempertahankan atau istqamah dalam kebaikan-kebaikan selama di rumahnya. Mengutip penjelasan dari kitab Ta'limul Mutaallim, ia mengungkapkan bahwa santri harus punya target yang ditempuh secara konsisten dan cita-cita yang tinggi.


Target dan cita-cita yang tinggi tersebut dapat digambarkan dengan hafalan santri terhadap kitab-kitab alat yang perlu terus meningkat. Hafalan diperlukan sebagai bekal santri menjadi orang alim yang menguasai berbagai disiplin ilmu yang ada di kitab-kitab kuning. Meningkatkan hafalan adalah target, sedangkan menjadi alim adalah cita-cita luhur dan tinggi.


"Caranya, kalian harus punya target. Di kitab Ta'lim sudah dikatakan bahwa ada dua hal yang harus dilakukan agar cita-citanya bisa dicapai. Pertama adalah konsisten. Dan kedua adalah cita-cita yang tinggi. Misalnya, kalian sekarang hafal kitab Alfiyah 100 bait, balik ke pondok punya target hafal 300 bait," jelasnya.


Dua hal itu sangat penting diperhatikan bagi orang-orang yang sedang berada dalam garis thalabul ilmi (mencari ilmu). Santri dituntut menguasai aneka disiplin ilmu. Karena itu, tak ada hal lain yang bisa dilakukan selain tekun belajar. Baik saat ada di pondok, maupun di rumahnya.


"Hafalannya tetap (dilatih), deres (membaca)-nya tetap (dilakukan). Santri harus punya target. Kalau tidak punya target, habis balik ke pondok, pasti hilang semuanya. Saya sering mengutip dawuh-nya Imam Qusyairi bahwa orang yang tidak konsisten di dalam melaksanakan apa yang telah dia lakukan, maka perjalanan sebelumnya akan sia-sia, dan kesungguhan setelahnya tidak berguna," ungkapnya.


Untuk itu, kiai yang kerap disapa Gus Salam ini berpesan kepada para santri Mambaul Ma’arif Denanyar agar kitab-kitab yang sedang dipelajari di pesantren dibawa pulang dan tetap dibaca. Dengan begitu, liburan santri di rumahnya tidak serta merta melupakan palajarannya saat di pesantren. 


"Kitabnya dibawa pulang, minimal lalarannya di bawa pulang ke rumahnya. Ngajinya sampai mana, nanti di rumah dilanjutkan," pesan Gus Salam.


Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Kendi Setiawan