Daerah

Pesantren Ainul Hasan Bekali Santri dengan Pencak Silat

NU Online  ·  Kamis, 2 Januari 2014 | 07:31 WIB

Probolinggo, NU Online
Selain mengajarkan agama, pesantren Ainul Hasan desa Wonorejo kecamatan Maron kabupaten Probolinggo, Jawa Timur melatih para santrinya untuk menguasai pencak silat. Mereka berlatih pencak silat Pagar Nusa, perguruan silat di bawah Nahdlatul Ulama (NU).
<>
Pesantren ini bahkan berawal pada 1993 dari perguruan silat Pagar Nusa. Kala itu pendiri Pesantren Ainul Hasan KH Ahsan Bahrul Ulum baru saja lepas nyantri di Pesantren Zainul Hasan Genggong kecamatan Pajarakan. “Karena yang belajar silat banyak, akhirnya saya berinisiatif mendirikan ponpes,” kata Kiai Ahsan yang acap disapa Kiai Budi, Rabu (1/1).

Saat berdiri pada tahun 1997, santri hanya berjumlah tiga orang. Mereka, lanjut Kiai Budi, ditempatkan di sebuah rumah berdinding bambu berjarak sekitar 100 meter ke arah timur dari lokasi pesantren.

Sebagian ilmu silat itu sendiri didapat Kiai Budi ketika nyantri di Genggong. Sebagian lainnya diajarkan sendiri oleh ayah Kiai Budi, Sutris Juari. Sejak kecil, silat sudah menyatu dengan kesehariannya, tambah Kiai Budi.

Sedangkan para siswa di sekolah ini adalah santri. Tak ada siswa yang berasal dari luar pesantren. Kebijakan itu dimaksudkan untuk membersihkan santri dari pengaruh luar yang negatif.

Kini jumlah santri mencapai 250 orang. Di pesantren ini, kegiatan belajar mengajar tidak jauh beda dengan pesantren lainnya. Begitupun dengan kitab yang diajarkan. Selain itu juga, ada seni hadrah dan qasidah untuk mengasah keterampilan santri selain ilmu pencak silat. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)