Semarang, NU Online
Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kota Semarang, Ahad (8/4) menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) VIII untuk memilih pengurus baru.
Kegiatan yang berlangsung di Aula MA Nurul Huda Mangkang Semarang, dihadiri Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor, Mujibur Rohman.
Dalam sambutannya disampaikan, saat ini banyak orang yang masih salah paham dengan gerakan sosial keagamaan yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Ansor dan Barisan Serbaguna (Banser).Â
"Ansor dan Banser selalu diejek tapi tidak mempan sebab semuanya dilakukan atas niatan tulus membela agama dan negara" tegasnya. Â
Atas ejekan dan hinaan itu, Mujib yang juga Ketua Korwil Jateng-DIY menegaskan, semua kader muda NU yang tergabung dalam Ansor harus kompak. Ansor sudah bagus, jangan sampai menjadi tidak bagus karena kesalahan anggotanya.Â
"Niat bergabung masuk Ansor adalah memperbaiki diri dengan mengharap berkah para Kyai" tegas alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
Kalau masih ada yang masuk Ansor dan Banser hanya untuk bangga-banggaan dan berebut kekuasaan itu tidak etis, apalagi jika jumawa menyatakan kalau tanpa peran seseorang, Ansor akan hancur.Â
"Itu namanya sudah tidak sesuai akhlaq santri" ungkapnya di hadapan ratusan kader dan kiai.
Tradisi pemilihan Ketua Ansor di semua tingkatan tidak lagi menggunakan voting. Ansor selalu mengedepankan musyawarah mufakat.Â
"Ansor tidak mengenal konflik internal, semua diselesaikan dan dirembug dengan baik agar Ansor semakin maju" ungkap Mujib yang juga Wakil Komandan Densus 99.
Kalau masih ada kader Ansor yang jumawa ingin keluar dari organisasi karena gagal memimpin dipersilahkan. Mujib hanya mengingatkan bahwa keluarnya kader dari Ansor sama dengan keluar sebagai santrinya Mbah Hasyim Asy'ari.Â
"Berarti sama dengan tidak butuh para ulama sebagai penuntun hidup. Sebab Ansor adalah santri-santri yang rindu nasehat kiai" tegas mantan Ketua PP IPNU ini. (Red:Muiz)