Ketua Terpilih PMII Sampang, Abdul Azis (baju putih) saat Konfercab V di aula Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Sampang, (11/1). (Foto: NU Online/Sulaiman)
Sulaiman
Kontributor
Sampang, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Sampang, Jawa Timur, telah selesai melaksanakan Konferensi Cabang (Konfercab) V yang berlangsung di aula Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Sampang selama dua hari, tanggal 10-11 Januari 2020,.
Abdul Azis keluar sebagai pemenang dan berhak menjadi nahkoda baru PC PMII Kabupaten Sampang periode 2020-2021. Azis berkomitmen akan lebih memajukan PMII dan menjadikannya sebagai sentrum gerakan, intelektual, progresif serta solutif dengan beradasarkan Ahlussunnah wal jamaah (Aswaja).
"Semuanya akan dituangkan dalam bentuk nawacita program yang memaksimalkan aktualisasi kaderisasi, pembenahan administrasi dan membangun jaringan kemitraan. Namun tetap berdasar pada keaswajaan," jelas Azis saat dihubungi NU Online, Ahad (12/1).
Optimalisasi media jurnalistik akan digagas, agar supaya berfungsi dengan baik. Sehingga nantinya juga bisa dijadikan sebagai refleksi mahasiswa dalam mengasah wacana intelektualitas diri, berpikir kritis transformatif, dengan menumbuhkan jiwa profesionalisme, sehingga amanah dalam menjalankan roda organisasi.
"Akan tetapi ini tidak akan bisa terwujud tanpa kebersamaan yang solid. Ke depan semua komisariat dan rayon akan kami rangkul untuk berkhidmah meningkatkan eksistensi organisasi ke level yang lebih tinggi," tegasnya.
Banyak pekerjaan rumah sudah menunggu Azis sebagai ketua terpilih PMII Sampang. Menurutnya, kedepan Kader PMII harus lebih responsif dalam menyambut kehadiran era industri 4.0. Era ini meminimalisasi peran manusia, dan diambil alih oleh teknologi.
"Jika sejauh ini ranah perjuangan kader PMII berkutat di dua model gerakan, intelektualisme dan ekstraparlementarisme. Maka harus ditambah satu lagi, digitalisme," ujar Wakil Ketua IKA PMII Kabupaten Sampang, Faisol Ramdhoni saat dikonfirmasi berbeda.
Peran mahasiswa sebagai agen of change harus benar-benar ditampakkan. Namun di masa yang seperti sekarang ini harus diimbangi dengan kemampuan menguasai teknologi dengan baik.
"Kalau tidak disertai dengan kemampuan menguasai teknologi dengan baik, maka hasilnya kurang efektif. Kita akan tertinggal jauh dari kelompok mahasiswa yang lain. Sekarang sudah menjadi keharusan, adu gagasan melalui produk-produk digital," pungkas Faisol.
Kontributor: Sulaiman
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Apa Itu Dissenting Opinion dan Siapa Saja Hakim yang Pernah Melakukannya?
2
Khutbah Jumat: Inspirasi Al-Fatihah untuk Bekal Berhaji ke Baitullah
3
Harlah Ke-74: Ini Asas, Tujuan, dan Lirik Mars Fatayat NU
4
Kajian Lengkap Kriteria Miskin bagi Pekerja dalam Bab Zakat
5
3 Hakim Nyatakan Dissenting Opinion, Paslon 01 dan 03 Terima Putusan MK
6
Kasus DBD Melonjak, Berikut Cara Pencegahannya Menurut Dokter
Terkini
Lihat Semua